Pada tahun 2022 terdapat 13.355 kegiatan yang menjawab tujuan SDGs dengan total dana dikucurkan sebesar 46,28 Trilyun Rupiah. Angka ini meningkat sebesar 19,66% dari sejak pertama kriteria ini diluncurkan. PROPER teruji dan terbukti dapat meningkatkan ketaatan, pacu efisiensi, dorong inovasi industri, dan berdayakan masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan.
Continuous improvement (perbaikan terus menerus) terus dilakukan melalui penerapan kriteria dan mekanisme penilaian baru Life Cycle Assessment (LCA), inovasi sosial, Social Return on Investment (SROI), dan Green Leadership. Dampak adopsi kriteria Inovasi Sosial penilaian PROPER 2022 jumlah industri non ekstraktif yang mendapatkan Peringkat EMAS (merupakan peringkat tertinggi di dalam PROPER) meningkat 89%. Jumlah perusahaan yang menerapkan SROI sebanyak 96 perusahaan.
Selain itu muncul forum yang aktif dalam kegiatan diskusi, kajian, dan pelatihan SROI seperti pembahasan SROI sebagai alat ukur program inovasi social, program inovasi sosial dan pengukuran dampak dengan SROI dalam PROPER.
Pada tahun 2022 ini tercatat Rp. 1,89 triliun telah bergulir di masyarakat untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat. Angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 3,25% dari tahun sebelumnya. Selain itu, Green leadership mampu medorong CEO untuk merumuskan roadmap keberlanjutan dan kontribusi perusahaan menjawab The Triple Planetary Crisis.(*)