Posisi dan Potensi Karbon Biru Sebagai Upaya Mitigasi Perubahan Iklim

lensareportase.com, Indonesia Climate Change Virtual Expo & Forum 2021 (ICCVEF 2021) berlangsung sejak 5 Juni s/d 15 Desember 2021 dengan rangkaian program kegiatan Virtual Expo dan Webinar, merupakan upaya penyebarluasan aktivitas pengendalian perubahan iklim di tanah air dengan isu – isu berkisar pada konten mutakhir NDC Indonesia. Dimaksudkan untuk mendapatkan pembelajaran upaya

mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sebagai agenda bersama, agar mudah dipahami dan dapat dilaksanakan dimasa yang penuh tantangan.

Webinar ke – III 2021 ICCVEF 8 September 2021, sesuai agenda kegiatan mengusung tema : “ Posisi Dan Potensi Karbon Biru Sebagai Upaya Mitigasi Perubahan Iklim “, dikemukakan untuk Refreshing
tindak lanjut kesepakatan pada COP 22 – UNFCCC di Marakesh – Maroko yang telah mencetuskan “ Blue Carbon Partnership “ sebagai pengembangan kesadaran dan sikap baru, dengan mengambil tindakan lebih progresif melalui penguatan dan dukungan tambahan, terfokus pada isu kelautan untuk penurunan emisi dan adaptasi atas dampak perubahan iklim, mengusung potensi “Karbon Biru“ atau fungsi ekosistem laut yaitu mangrove, padang lamun dan kawasan payau.

Kemitraan tersebut memberikan peluang bagi Indonesia yang memiliki ekosistem mangrove sekitar 3,1 juta hektar atau 23 persen dari mangrove dunia dan 30 juta hektar padang lamun yang terluas di
dunia, serta praktek-praktek konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan untuk wilayah pesisir dan laut di berbagai daerah.
Melalui potensi vegetasi pantai, emisi karbon yang menjadi faktor utama perubahan iklim bisa direduksi hingga 20% pada 2020, Lebih dari pada itu, “Karbon Biru” sangat berpotensi dalam mendukung program ketahanan pangan nasional dan pengentasan kemiskinan, mendukung
terimplementasinya visi pembangunan ekonomi hijau sebagaimana diamanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 – 2024.

Baca Juga :  Wamenhan dan Menhub Bahas Pembangunan Bandara Baru di IKN

Webinar dilaksanakan dengan platform online, dibuka secara resmi pada jam 09.00 Wib dengan memvisualisasikan Indonesia Climate Change Virtual Expo & Forum 2021 (ICCVEF 2021) dan diawali oleh Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Ibu Ir. Laksmi Dhewanthi, M.A sebagai Keynote Speaker.

Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK sebagai pemangku utama pengendalian perubahan iklim, dari sisi kebijakan dan agenda aksi program pengendalian perubahan iklim di
Indonesia terkait dengan karbon biru, memberikan added informasi dengan mengemukakan judul sessi : Mitigasi Dan Adaptasi Perubahan Iklim : Inisiatif Pengembangan Sumber Daya Kelautan.

Sebagai pilar kekuatan untuk bertindak atas ambisi iklim yang tumbuh berbasis kemitraan, sehingga memungkinkan aksi iklim kolektif lebih inklusif, forum webinar memberikan porsi dunia usaha dalam mempresentasikan program kerja dan kebijakan perusahaan dengan tema “Kolaborasi Pemerintah Dan Dunia Usaha & Bagaimana Memasukkan Sektor Kelautan dalam Kontribusi dan Agenda Aksi”. Forum webinar ini dipresentasikan oleh Narasumber Deputi Bidang Koordinasi
Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI , Ibu Dr. Ir. Nani Hendiarti, M.Sc dan dipresentasikan juga oleh Narasumber Direktur
Pendayagunaan Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia, Bapak Muhammad Yusuf, S.Hut, M.Si terkait dengan Posisi dan Potensi Karbon Biru Sebagai Upaya Mitigasi Perubahan Iklim.

Paparan selanjutnya dipresentasikan oleh Narasumber Bapak Brahmantya S. Poerwadi, Corporate Secretary PT. Pertamina (Persero) dengan judul paparan Pertamina’s Strategic Initiatives &
Collaboration toward Sustainable Future. Sesi selanjutnya dipresentasikan oleh Narasumber Bapak Yusuf Wibisono , Sekretaris Perusahaan PT. Petrokimia Gresik dengan judul paparan Kontribusi
PT. Petrokimia Gresik Untuk Program Blue Carbon. Dan sesi terakhir dipresentasikan oleh Narasumber Bapak Fithro Rizki, Head of QHSSE dan Ibu N. Dhina Shabrina, Healt Safety & Environment Safety & Environment (HSE) Officer PT. Pertamina Gas dengan tema Peran Pertamina Gas Operation East Java Area : Dalam Blue Carbon Initiative Segment East Java Gas Pipeline Pagerungan – Porong Jawa Timur.
Sebelum forum webinar ke III ICCVEF 2021 ditutup, Lia Zakiyyah selaku Host, menyampaikan konklusinya dengan kesimpulan yang memberikan makna bahwa program adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim berbasis pada pengkayaan karbon biru yang secara kolektif dilaksanakan oleh pemerintah, swasta nasional dan investasi, NGO serta profesionalist, mendapat tempat untuk
disuarakan ditingkat internasional.(*)

Related posts