Perut Terbentur saat Hamil, Ini Risiko yang Mungkin Terjadi

lensareportase.com, Ketika hamil, Anda harus ekstra hati-hati dalam melakukan segala aktivitas. Akan tetapi, kadang ada sejumlah hal tidak bisa diprediksi, misalnya perut terbentur saat hamil. Entah karena benturan dengan suatu benda, kecelakaan, jatuh, atau mendapat pukulan yang tidak disengaja.

Kondisi ini tentu dapat membuat Anda merasa khawatir akan dampaknya terhadap janin. Apalagi jika perut terbentur saat hamil muda, kekhawatiran akan keguguran dapat melanda dan menyebabkan Anda stres. Lantas, benarkah perut terbentur saat hamil berbahaya?

Bahaya perut terbentur saat hamil

Bahaya atau tidaknya perut terbentur saat hamil tergantung pada seberapa keras benturan tersebut. Namun, jika Anda hanya mengalami benturan ringan, kemungkinan kondisi tersebut cukup aman dan tidak membahayakan janin. Pasalnya, janin dilindungi oleh cairan ketuban, dinding rahim dan otot-otot perut di dalam kandungan Anda. Sementara itu, jika benturan saat hamil yang Anda alami cukup keras, berikut adalah berbagai risiko yang dapat terjadi.

  • Memar

Selain rasa sakit, benturan yang keras dapat menyebabkan perut Anda memar. Hal tersebut menandakan pecahnya pembuluh darah di bawah jaringan kulit akibat benturan yang terjadi. Alhasil, warna kulit perut pun menjadi biru keunguan. Kondisi ini dapat memudar seiring waktu.

  • Keguguran

sakit perut keguguran

Perut terbentur saat hamil dengan parah berpotensi sebabkan keguguran

Perut terbentur saat hamil muda yang parah atau keras berpotensi menyebabkan keguguran. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi pada kehamilan usia berapa pun. Kecelakaan atau jatuh yang parah dapat memicu trauma perut sehingga meningkatkan risiko keguguran secara signifikan. Kondisi ini dapat ditandai dengan perdarahan, kram di bagian bawah perut, dan tidak lagi mengalami gejala kehamilan, seperti mual atau nyeri payudara. Untuk menghindari perut terbentur saat hamil muda, Anda tentunya harus selalu waspada.

  • Solusio plasenta

Benturan di perut saat hamil juga berpotensi menyebabkan solusio plasenta. Kondisi ini ditandai dengan plasenta terlepas sebagian atau seluruhnya dari dinding rahim sehingga membahayakan ibu dan janin.Solusi plasenta dapat ditandai dengan perdarahan, nyeri di perut atau punggung, kontraksi rahim yang cepat dan berulang. Selain itu, detak jantung janin pun menjadi bermasalah karena tidak mendapatkan cukup oksigen. Jika tidak ditangani dengan tepat, bayi berisiko lahir secara prematur dan bahkan bisa menyebabkan kematian janin atau ibu.

Apa yang harus dilakukan jika perut terbentur saat hamil?

tes usg

USG dapat membantu memeriksa kondisi janin pasca perut terbentur

Cobalah untuk tetap tenang saat Anda mengalami perut terbentur saat hamil. Jangan panik berlebihan karena bisa menyebabkan stres. Segera periksakan diri untuk mendapat penanganan yang tepat.Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa plasenta masih berfungsi dengan baik, dan kesehatan Anda maupun janin pun tetap terjaga. Berikut tes yang mungkin dianjurkan oleh dokter:

  • Non-stress test

Jika usia kehamilan Anda 24 minggu atau lebih, tes ini kemungkinan akan dilakukan. Non-stress test bertujuan untuk melihat respons janin dan mendeteksi potensi kontraksi yang mengindikasikan masalah plasenta. Umumnya, Anda akan diawasi oleh monitor setidaknya selama 4 jam setelah trauma.

  • USG

USG dianjurkan untuk mengevaluasi kondisi plasenta dan memeriksa kesehatan janin dalam kandungan setelah perut terbentur. Dalam tes ini, detak jantung janin dapat Anda dengar. Tes USG dapat dilakukan pada usia kehamilan berapa pun. Dengan demikian, dokter dapat melihat apakah benturan menyebabkan masalah pada kandungan Anda atau tidak. Jika menimbulkan masalah, tindakan penanganan akan dilakukan dengan segera. Namun, apabila tidak bermasalah, Anda mungkin hanya dianjurkan untuk beristirahat dan lebih berhati-hati.Sementara, untuk mencegah terjadinya benturan, pastikan Anda selalu berhati-hati dalam beraktivitas. Hindari melakukan hal yang berisiko agar kandungan tetap aman. Jagalah kehamilan dengan baik hingga tiba waktunya si kecil lahir ke dunia.(*)

(SehatQ)

Related posts