KAB.BOGOR – Hari Antikorupsi Sedunia yang diperingati setiap tanggal 9 Desember harus menjadi momen refleksi dan evaluasi menyeluruh bagi pemerintah dan seluruh elemen bangsa. Korupsi bukan hanya ancaman bagi tata kelola pemerintahan, tetapi juga pengkhianatan terhadap amanah rakyat yang menginginkan keadilan, kesejahteraan, dan transparansi.
Sebagai kader HMI, kami menilai bahwa praktik korupsi yang masih marak terjadi menunjukkan adanya kelemahan serius dalam penegakan hukum, transparansi birokrasi, dan pengawasan terhadap penggunaan anggaran negara. Pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus menjadikan momen ini untuk memperkuat komitmen pemberantasan korupsi melalui langkah – langkah berikut :
1. Penegakan Hukum yang Tegas dan Tanpa Pandang Bulu: Hukum harus ditegakkan kepada siapa pun pelakunya, baik pejabat tinggi maupun rendah, tanpa ada intervensi politik atau kepentingan lainnya.
2. Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas Publik: Pemerintah harus membuka akses informasi publik seluas-luasnya kepada masyarakat, terutama dalam hal penggunaan anggaran.
3. Penguatan KPK dan Aparat Penegak Hukum Lainnya: Memberikan dukungan penuh terhadap KPK serta memastikan aparat penegak hukum bekerja secara independen dan profesional.
4. Pendidikan Antikorupsi: Menanamkan nilai-nilai integritas sejak dini kepada masyarakat, khususnya generasi muda, agar tercipta budaya antikorupsi yang kuat.
Sebagai organisasi Mahasiswa Islam, HMI siap menjadi mitra kritis pemerintah dalam mengawal pemberantasan korupsi. Kami juga menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus aktif mengawasi, melaporkan, dan mendukung upaya-upaya pemberantasan korupsi.
Mari kita jadikan Hari Antikorupsi Sedunia ini sebagai momentum bersama untuk mewujudkan Indonesia yang bersih, adil, dan berintegritas.(*)