lensareportase.com, Jakarta (17/6) – Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Lenny N. Rosalin mengatakan, potensi ekonomi perempuan Indonesia harus diaktivasi dan diperkuat, terutama usaha ultra mikro, mikro, dan kecil yang dikelola oleh kelompok rentan, termasuk perempuan prasejahtera.
“Berbagai kegiatan peningkatan kapasitas bagi perempuan diharapkan dapat berkontribusi tidak hanya untuk mengatasi kerentanan perempuan terutama akibat pandemi Covid 19, tetapi perempuan diharapkan dapat bangkit dan lebih berdaya, baik bagi dirinya maupun keluarganya dan tentunya akan berdampak bagi masyarakat dan bangsa kita,” ujar Lenny, Jumat (17/6).
Oleh karena itu, KemenPPPA menyelenggarakan Sosialisasi dan Training of Trainers (T o T) materi kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak kepada pendamping program pemberdayaan ekonomi Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar. “Kegiatan ini merupakan tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) antara KemenPPPA dengan PT PNM Persero yang telah ditandatangani pada 29 Desember 2020,” imbuh Lenny,
Menurut Lenny, kegiatan sosialisasi dan T o T ini sejalan dengan pelaksanaan lima arahan Presiden Republik Indonesia kepada KemenPPPA. “Melalui kegiatan ini peserta diharapkan dapat memiliki sensitivitas gender; memahami konsep kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak secara umum dan secara spesifik dikaitkan dengan isu prioritas Presiden; serta mampu mengenali strategi sosialisasi terkait isu-isu tersebut yang kemudian disampaikan kepada pendamping dan penerima manfaat dengan bahasa yang mudah dipahami,” tutur Lenny.
Kegiatan sosialisasi dan T o T yang dilaksanakan pada Jumat (17/6) merupakan kegiatan ketiga dengan mengangkat topik pemenuhan hak anak, termasuk upaya penurunan angka stunting dan perkawinan anak. “Hampir setengah penduduk Indonesia adalah perempuan, sedangkan sepertiga penduduk Indonesia adalah anak-anak. Oleh karena itu, memenuhi hak dan melindungi perempuan dan anak, artinya kita memenuhi hak dan melindungi dua pertiga dari total penduduk Indonesia,” ujar Lenny.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasional PT PNM Persero, Sunar Basuki mengatakan, perempuan Indonesia memberikan kontribusi yang besar dalam perekonomian negara. “Oleh karena itu, menjadi penting untuk perempuan mampu berdaya dan setara dengan laki-laki dalam bidang ekonomi, utamanya dalam memperoleh akses program pelatihan,” tuturnya.
Saat ini program PNM Mekaar telah memiliki lebih dari 12 juta nasabah yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia, dengan account officer sebanyak 47 ribu yang sebagian besar perempuan.
“Pelatihan ini diharapkan mampu memberikan dampak yang signifikan baik secara sosial maupun ekonomi bagi perempuan Indonesia. Selain itu, diharapkan pendapatan keluarga bisa meningkat, keluarga lebih sejahtera, dan masyarakat bisa memberikan pengasuhan yang lebih baik kepada anak-anak mereka,” pungkas Sunar.(*)
BIRO HUKUM DAN HUMAS
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK