Senada dengan itu, Peer Educator PKBI Bali, Ni Putu Ayu Sugi Andini Wijayanti, juga mengungkapkan manfaat yang ia dapat ketika bergabung ke dalam komunitas. “Masuk ke dalam komunitas memiliki banyak aktivitas, jadi selain lelah pikir juga lelah fisik. Jadi sudah tidak ada lagi energi untuk melakukan hal-hal yang negatif,” tutur Sugi.
Sebagai informasi, saat ini Sugi tergabung sebagai pendidik sebaya dalam Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kisara. Kisara aktif mengampanyekan dan mengadvokasi penyediaan pendidikan dan layanan kesehatan reproduksi dan seksual bagi remaja di Bali.
Dalam kesempatan yang sama, Remaja Generasi Berencana (GenRe) DKI Jakarta, Stevvan Vallentino Petrix Pratama, menyampaikan hal yang tak kalah penting bagi remaja, yaitu pengembangan diri. Menurutnya, masa remaja adalah saat yang tepat untuk pengembangan diri. Karena selain sebagai sarana untuk menyalurkan energi positif, pengembangan diri ketika remaja dapat memperkaya bekal ilmu yang dapat dirasakan manfaatnya ketika dewasa nanti.
“Waktu merupakan hal yang sangat berharga, sehingga kita perlu mengisinya dengan pengembangan diri. Jadi jika sewaktu-waktu ilmu itu dibutuhkan kita sudah siap,” ungkapnya.
Stevvan juga berpesan kepada para remaja untuk saling menghargai batasan pada masing-masing individu. “Batasan diri yang kita miliki terbentuk atas pengalaman, ilmu dan hal-hal yang kita alami selama hidup. Artinya tidak semua orang memiliki batasan diri yang sama dengan kita. Karena itu kita sebagai remaja harus mulai saling menghargai batasan diri kita dan orang lain,” pungkas Steven mengakhiri diskusinya.