KAB.BOGOR, CIBUNGBULANG – Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan yang digelar oleh pemerintah kecamatan Cibungbulang, isu keterbatasan fasilitas sekolah dasar menjadi sorotan utama. Salah satu yang disoroti adalah belum terealisasinya pembangunan toilet di tingkat SD, yang dinilai mendesak untuk segera ditindaklanjuti. Kamis (13/02/2025)
Pengawas SD yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan harapan agar fasilitas sekolah dapat segera direalisasikan. Permintaan ini disampaikan langsung kepada anggota DPRD dari Komisi IV yang turut hadir dalam acara tersebut.
“Kami berharap agar pembangunan toilet di sekolah-sekolah dasar segera direalisasikan. Fasilitas ini sangat penting untuk kenyamanan dan kesehatan siswa dalam menjalankan aktivitas belajar mengajar,” ujar salah satu pengawas SD.
Kegiatan Musrenbang ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Bapedalitbang, Forkopimcam, kepala desa, serta tamu undangan lainnya. Forum ini menjadi wadah bagi berbagai pihak untuk menyampaikan aspirasi terkait pembangunan di wilayah kecamatan, termasuk peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.
Azwar Anas Anggota DPRD dari Komisi IV yang hadir dalam acara tersebut menyatakan bahwa pihaknya akan menampung aspirasi tersebut dan berupaya mendorong percepatan realisasi fasilitas sekolah, termasuk pembangunan toilet yang masih tertunda.
“Kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bahwa fasilitas dasar bagi sekolah-sekolah dapat segera terpenuhi. Pendidikan yang berkualitas harus didukung dengan sarana yang memadai,”
“Dalam standarisasi akreditasi, ada kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sekolah-sekolah, baik SD maupun SMP, baik swasta maupun negeri. Salah satu yang sangat penting adalah fasilitas toilet. Toilet yang layak menjadi bagian dari kebersihan lingkungan sekolah dan berperan dalam menjaga kesehatan anak-anak kita. Sanitasi yang baik juga berkontribusi dalam upaya meminimalisir stunting di sekolah-sekolah.
Terkait fasilitas toilet, kita perlu merumuskan standar yang jelas. Idealnya, satu kelas harus memiliki dua toilet. Misalnya, jika sebuah SD memiliki 16 kelas, maka setidaknya harus tersedia 32 toilet yang ramah bagi siswa laki-laki maupun perempuan. Ini harus menjadi program skala prioritas dalam pembangunan fasilitas pendidikan, karena sanitasi yang baik adalah bagian dari standar pendidikan yang berkualitas.” Ujar Azwar Anas dalam keterangannya
Dengan adanya perhatian dari berbagai pihak, diharapkan pembangunan fasilitas sekolah, khususnya toilet di tingkat SD, dapat segera direalisasikan demi mendukung lingkungan belajar yang lebih layak bagi para siswa. (Mar)