Ciampea, Kabupaten Bogor – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 yang mencakup pemilihan bupati dan wakil bupati serta gubernur dan wakil gubernur telah berlangsung pada tahun ini. Namun, tingkat partisipasi masyarakat dalam memberikan hak suaranya masih menjadi perhatian serius, terutama di Kecamatan Ciampea. Rabu (27/11/2024)
Berdasarkan data resmi, dari total 123.896 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di kecamatan tersebut, hanya sekitar 60 persen pemilih yang menyalurkan hak suaranya. Angka ini menunjukkan bahwa masih ada sekitar 40 persen pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya.
Ketua PPK Ciampea, Muhammad Zaini Sukrilah, Menjelaskan, iSalah satu faktor utama yang disorot adalah rendahnya tingkat pengenalan masyarakat terhadap calon-calon yang berkompetisi. Minimnya interaksi antara kandidat dengan masyarakat menyebabkan sebagian warga tidak merasa memiliki alasan kuat untuk mendukung salah satu calon.
“Selain itu, kurangnya informasi yang efektif tentang program kerja para kandidat juga disebut sebagai salah satu penyebab utama. Hal ini diperparah oleh rendahnya sosialisasi langsung kepada masyarakat di tingkat akar rumput.” Ujarnya
Meskipun tingkat partisipasi keseluruhan belum memuaskan, terdapat kabar baik dari kelompok pemilih pemula. Data menunjukkan adanya kenaikan partisipasi sekitar 10 persen pada pemilih pemula dibandingkan pemilih lansia. Hal ini mencerminkan bahwa generasi muda semakin sadar akan pentingnya berpartisipasi dalam proses demokrasi.
“Pemilih pemula memiliki semangat tinggi untuk menggunakan hak pilih mereka. Kami melihat tren positif dari kelompok usia ini, terutama karena tingginya kampanye digital yang lebih dekat dengan mereka,” ujar salah satu petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ciampea.
Rendahnya tingkat partisipasi masyarakat menjadi tantangan bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan para pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan edukasi dan sosialisasi. Pendekatan yang lebih personal serta pemanfaatan teknologi informasi dapat menjadi solusi dalam menjangkau masyarakat yang selama ini belum terlibat aktif.
Partisipasi yang tinggi dalam Pilkada adalah kunci untuk memastikan terpilihnya pemimpin yang benar-benar merepresentasikan aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan media diperlukan untuk menciptakan kesadaran yang lebih luas akan pentingnya peran setiap individu dalam pemilu.
Pilkada serentak 2024 menjadi cerminan bahwa meskipun ada tantangan, harapan untuk peningkatan partisipasi di masa depan tetap terbuka lebar.(Mar)