KAB.BOGOR, LEUWILIANG – Bertempat di Auditorium Gedung C IUQI Leuwiliang, Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Leuwiliang melaksanakan pelantikan sebanyak 200 Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) se-Kecamatan Leuwiliang, pada Senin, 4 November 2024.
Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Bogor, Ketua Panwaslu Kecamatan Leuwiliang beserta jajaran dan kepala sekretariat, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Leuwiliang, serta pejabat kecamatan lainnya seperti camat dan kapolsek. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan dan keseriusan semua pihak dalam memastikan proses pemilihan yang jujur, adil, dan transparan.
Koordinator Divisi (Kordiv) Pencegahan Bawaslu Kabupaten Bogor Burhanuddin dalam sambutannya menekankan bahwa pengawasan di tingkat TPS menjadi elemen penting dalam mengawal proses demokrasi. Ia mengingatkan kepada para pengawas yang baru dilantik untuk bekerja dengan penuh integritas, objektif, dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Pengawas TPS merupakan ujung tombak dalam menjaga pemilu yang bersih dan adil. Kami berharap semua yang telah dilantik dapat menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi,” ujar Burhanuddin.
Sementara itu, Ketua Panwascam Leuwiliang, Adip Susanto, menegaskan pentingnya peran pengawas TPS dalam menjaga integritas pemilu di setiap TPS yang ada di kecamatan tersebut. Dalam arahannya, Adip menyampaikan sejumlah himbauan dan instruksi kepada seluruh pengawas yang dilantik.
Adip mengingatkan para pengawas TPS untuk selalu bekerja dengan integritas tinggi, profesional, dan menjunjung tinggi netralitas. “Kita bertanggung jawab atas jalannya pemilu yang adil dan bersih. Pastikan tidak ada pihak yang mencoba mempengaruhi hasil pemungutan suara atau melakukan pelanggaran yang dapat mencederai demokrasi,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kedisiplinan dan ketepatan waktu. Pengawas TPS diminta untuk hadir tepat waktu di TPS masing-masing pada hari pemungutan suara dan memantau seluruh proses, mulai dari persiapan hingga penghitungan suara.
Adip memberikan beberapa instruksi khusus yang harus diikuti para pengawas TPS, antara lain:
Lakukan Pemantauan Ketat: Pantau secara detail setiap proses di TPS, termasuk pemeriksaan identitas pemilih dan distribusi surat suara.
Jaga Netralitas: Pengawas diinstruksikan untuk tidak berpihak pada pasangan calon atau partai tertentu. Jika ditemukan indikasi pelanggaran, mereka harus segera melapor ke Panwascam.
Laporkan Pelanggaran: Adip menekankan bahwa pengawas TPS wajib melaporkan setiap pelanggaran yang terjadi, baik berupa kecurangan, intimidasi, maupun manipulasi data.
Patuhi Prosedur dan Etika: Pengawas TPS diharapkan mengikuti SOP yang sudah ditentukan, serta selalu bersikap ramah dan tegas dalam menangani pemilih dan pihak-pihak terkait di TPS.
Adip berharap bahwa dengan pelatihan dan bimbingan teknis ini, para pengawas TPS akan lebih siap dan profesional dalam menjalankan tugas mereka. Ia optimistis bahwa kehadiran pengawas TPS yang terlatih dapat meminimalisir pelanggaran dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilu.
“Pemilu yang aman dan transparan adalah tanggung jawab kita bersama. Mari kita pastikan bahwa hak suara masyarakat terlindungi dan dihormati,” pungkas Adip.
Dengan dilantiknya 200 pengawas TPS ini, Panwascam Leuwiliang berharap proses pemilu di kecamatan tersebut dapat berjalan lancar dan tertib, mencerminkan pelaksanaan demokrasi yang sehat dan berkualitas.
Pelantikan ini juga diisi dengan pembacaan sumpah jabatan oleh seluruh Pengawas TPS yang baru. Dalam acara ini, para pengawas juga mendapatkan pembekalan singkat terkait tugas dan peran yang akan dijalankan, terutama dalam mengidentifikasi dan menindak pelanggaran yang mungkin terjadi di TPS masing-masing.
Dengan dilantiknya 200 Pengawas TPS ini, diharapkan pelaksanaan Pemilu mendatang di Kecamatan Leuwiliang dapat berjalan dengan lebih lancar, aman, dan sesuai dengan prinsip demokrasi yang jujur dan adil.(Mar)
