Di samping itu, material lumpur yang terbawa banjir bandang juga memiliki ketebalan bervariasi hingga tiga meter. Sehingga dibutuhkan upaya ekstra dari para tim untuk menemukan 10 korban yang hilang. Sampai saat ini, tim alat berat terus berupaya menyingkirkan bebatuan besar dan material lumpur tersebut agar performa anjing pelacak dan tim gabungan lainnya lebih maksimal.
Hingga hari ini, Minggu (10/12), jumlah warga yang mengungsi di Pos Pengungsian Kantor Kecamatan Baktiraja ada sebanyak 151 orang. Terdapat penurunan jumlah pengungsi karena ada sebagian warga yang memilih menetap sementara di rumah kerabat. Kendati demikian, penanganan pengungsi oleh lintas stakeholder terkait masih terap berjalan seperti sebelumnya.
Sesuai arahan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., pada Rapat Koordinasi Penanganan Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Baktiraja, Humbang Hasundutan yang digelar di kantor Bupati Humbang Hasundutan pada Senin (4/12), upaya pencarian dan pertolongan harus menjadi prioritas utama, termasuk penanganan pengungsi.
Suharyanto meminta kepada unsur forkopimda di Humbang Hasundutan agar operasi SAR dimaksimalkan dan apabila memang masih belum membuahkan hasil maka dilanjutkan sesuai ketentuan SAR yang berlaku. Di samping itu, jika ada kerabat maupun saudara korban yang menghendaki pencarian dan pertolongan, maka hal itu agar dikomunikasikan dengan baik. Jika memang dirasa perlu maka harus dilanjutkan sesuai permohonan yang bersangkutan.
“Pencarian pertolongan golden time nya itu 7 x 24 jam. Ini nanti dirapatkan. Seandainya tujuh hari belum ketemu, nanti diskusi antara Bupati dengan pihak keluarga. Kalau keluarga belum terima, maka ya dicari,” kata Suharyanto, Senin (4/12).(*)