Dalam intervensinya, Menteri Siti menyampaikan beberapa hal terkait isu lahan dan keanekaragaman hayati, serta pengelolaan sumber daya air. Di bidang lahan dan keanekaragaman hayati, Indonesia menekankan sinergi antara inisiatif baru kepresidenan India dan inisiatif G20 sebelumnya untuk mengurangi lahan terdegradasi. Indonesia juga melihat urgensi untuk meningkatkan upaya dalam memulihkan ekosistem dan menempatkan aksi lahan dan keanekaragaman hayati dalam konteks pembangunan berkelanjutan, yang menggabungkan pertimbangan lingkungan dengan ekonomi dan sosial.
Dalam pengelolaan sumber daya air, Indonesia percaya bahwa pengelolaan sumber daya air yang baik sangat penting untuk mencapai agenda pembangunan berkelanjutan kita. Menteri Siti mengambil kesempatan pertemuan tersebut untuk mengundang seluruh negara anggota G20 untuk hadir dan berpartisipasi aktif dalam World Water Forum ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali, 18-24 Mei 2024.
Selanjutnya, pada penyampaian intervensi sesi II, Menteri Siti mengatakan di tengah krisis multidimensi, tidak ada pilihan lain selain bekerja sama. Paradigma kolaborasi harus dikedepankan. Di hadapan peserta pertemuan, Menteri Siti berbagi tiga hal yaitu tentang perubahan iklim, ekonomi biru, serta efisiensi sumber daya dan ekonomi sirkular.(*)