*Potensi Wisata Gastronomi di Indonesia*
Penerapan gastronomi pada kuliner Indonesia terbilang sangatlah tepat. Pasalnya, Indonesia memiliki berbagai kuliner tradisional yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Bahkan, hampir semua kuliner khas Indonesia memiliki cerita yang menarik untuk dikulik dan pelajari.
Perlu diingat kembali, wisata gastronomi berbeda dengan wisata kuliner. Menurut Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO), wisata gastronomi merupakan perjalanan ke satu daerah yang berhubungan dengan makanan sebagai tujuan rekreasi. Sehingga, wisata gastronomi lebih menekankan pada filosofi di balik sebuah makanan atau minuman.
Sebagai contoh, jika Sobat Parekraf berlibur ke Salatiga, yang juga merupakan Kota Gastronomi Indonesia, lantas menikmati satu kuliner legendaris Salatiga, tumpang koyor. Menurut sejarahnya, dalam naskah Serat Centhini, tumpang koyor telah ada sejak 1814. Tumpang koyor merupakan sup tradisional yang terdiri dari tahu, tempe, atau hidangan berbasis kedelai, serta bumbu khas lainnya.
Jadi, hal yang menarik dari wisata gastronomi adalah pengalaman dan pengetahuan kita tentang makanan, bukan sekadar menikmati kelezatan dari makanan yang kita santap.