lensareportase.com, SURABAYA – Jawa Timur menjadi daerah dengan pencapaian tertinggi sebagai provinsi bebas desa tertinggal dan sangat tertinggal. Hal ini mendapatkan apresiasi dari Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar.
“Jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal berhasil dientaskan hingga nol. Selain itu jumlah desa mandiri meningkat secara signifikan. Ini merupakan keberhasilan yang patut kita apresiasi luar biasa,” ujar Abdul Halim Iskandar saat memberikan penghargaan percepatan pembangunan desa tahun 2021 kepada Gubernur Jawa Timur, Wali Kota Batu, dan 29 Bupati se-Jawa Timur di Gedung Grahadi Surabaya, Rabu (29/12).
Gus Halim-sapaan akrab Abdul Halim Iskandar-berharap capaian tinggi dari Jawa Timur ini tidak membuat puas diri. Keberhasilan Jawa Timur mengentaskan desa tertinggal dan sangat tertinggal harus diiringi dengan peningkatan kesejahteraan warga desa. Hal itu bisa diwujudkan salah satunya dengan pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa). “Hal lain yang harus kita kerjakan bersama-sama adalah pengembangan BUMDesa karena pemulihan ekonomi nasional level desa efektif dilakukan, mendorong BUMDesa agar dapat ekspor dan mengembangkan potensi lokal seperti pariwisata,” katanya.
Gus Halim secara khusus memuji program program rancangan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukung peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM) seperti Pemberdayaan Usaha Perempuan (Jatim Puspa), Penguatan Permodalan BUMDesa (Paman Desa), serta program Desa Berdaya. Selain itu juga ada program Desa Berdaya KIP (Kreatif, Inovatif dan Produktif) yang oleh gubernur dijadikan penghargaan kepada desa-desa yang mampu mempertahankan status desa mandiri. “Ada pun di Jawa Timur sudah terdapat 548 desa yang dijangkau dengan total anggaran kurang lebih Rp48 miliar,” katanya.
Lebih jauh Gus Halim mengungkapkan berdasarkan Data Indeks Desa Membangun, Desa tertinggal dan sangat tertinggal mengalami penurunan drastis hingga tahun 2021. Pada tahun 2016 terdapat 33.592 Desa tertinggal dan 13.453 Desa sangat tertinggal di Indonesia. “Tapi tahun ini jumlah desa tertinggal berkurang sebesar 20,956 desa sehingga berjumlah 12.636 Desa tertinggal dan desa sangat tertinggal mengalami penurunan 8,123 desa, menjadi 5.330 Desa sangat tertinggal,” katanya.
Selain penurunan drastis jumlah desa tertinggal dan sangat tertinggal, Gus Halim juga mengungkapkan ditahun 2021 jumlah desa mandiri mengalami peningkatan menjadi 3.269 desa, desa maju mencapai 15.321 desa dan desa berkembang alami peningkatan signifikan hingga 38.082 desa. Padahal pada tahun 2016 jumlah desa mandiri baru berjumlah 174 desa, desa maju berjumlah 3.608 dan desa berkembang 22.882 desa. “Saya optimis target pembangunan desa di RPJMN 2020-2024 dapat tercapai. Pembangunan desa harus mampu mengentaskan 10.000 Desa tertinggal menjadi berkembang dan 5.000 Desa berkembang menjadi mandiri. Semua aktivitas pembangunan yang bersentuhan dengan desa harus mendukung target pengurangan Desa tertinggal dan penambahan Desa berkembang dan mandiri,” ujar politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Terkait hal tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, dari 3.269 desa mandiri di Indonesia saat ini, sebanyak 697 desa atau setara dengan 21,32 persen di antaranya berada di Provinsi Jawa Timur. Tak hanya status desa mandiri yang memiliki jumlah tertinggi, menurut Khofifah jumlah desa dengan status maju di Jawa Timur juga mendominasi secara nasional yakni sebanyak 3.283 desa. “Terima kasih kepada Wali Kota Batu dan para Bupati atas kerja kerasnya,” tutupnya.(*)