1. Istri sering menolak ajakan seks
Alasan pertama yang mungkin paling besar adalah masalah ranjang. Sebenarnya sudah sewajarnya suami mengajak istrinya untuk melakukan hubungan seksual. Hanya saja, waktu dan tempat mengajak berhubungan intim ini kadang kurang tepat.
Tidak heran jika para istri menolaknya. Namun, hal ini bisa memicu kerenggangan hubungan suami istri yang dimulai dengan para suami memilih menghabiskan waktu bersama teman. Karena itu, cobalah untuk memperbaiki masalah ini.
Tidak ada salahnya para istri menolak ajakan bercinta dari suami. Namun, penolakan ini harus diganti dengan ajakan pada tempat dan waktu lainnya. Dengan begitu, suami pun tidak merasa dicampakkan oleh istri di atas ranjang.
2. Suami merasa tidak diperhatikan
Perhatian bukan hanya sekadar menyiapkan makanan setiap hari atau memijat kaki suami yang pegal setelah bekerja. Ada hal yang mungkin lebih dari itu. Sayangnya, perhatian ini mungkin menjadi berkurang saat adanya si Kecil.
Keadaan ini yang membuat kadang suami mencari perhatian lain dari teman-temannya. Suami bisa saja sangat dibutuhkan dalam komunitas mereka di luar rumah. Sebut saja teman-teman yang mencari mereka untuk berolahraga atau sekadar menonton pertandingan sepak bola bersama.
Karena itu, cobalah mulai dengarkan apa yang suami Anda rasakan. Sekadar menanyakan hasil pertandingan sepak bola yang dia tonton pun akan membuat suami merasa diperhatikan, kok.
3. Anda mulai mengontrol pengeluarannya
Anda seharusnya senang jika pria memiliki sebuah hobi yang membuat mereka selalu hidup. Hal yang salah adalah mulai membatasi pengeluaran para suami untuk hobi yang sangat dicintainya.
Tidak jarang para suami akan mengambil langkah “gegabah” dengan membeli barangnya terlebih dulu sebelum meminta izin kepada Anda. Langkah ini bisa menjadi sangat buruk untuk kedekatan Anda dan suami. Bukan hanya itu, keuangan keluarga juga mungkin bisa goyah
Hal yang seharusnya dilakukan adalah membuat perencanaan dengan para suami terkait dengan hobinya. Pisahkan barang sepertinya masih bisa dijangkau oleh finansial keluarga dan yang tidak. Setelah itu, dukung penuh dalam pengumpulan dana supaya benda hobi tersebut bisa terbeli.