lensareportase.com, Bandung, 17 Januari 2022 — Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, hari ini memulai kunjungan kerjanya di Kota Bandung. Setelah mendampingi Presiden menghadiri Dies Natalis Universitas Parahyangan ke-67, Mendikbudristek beranjak untuk meninjau langsung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kota Bandung.
Setibanya di sekolah, Mendikbudristek langsung meninjau dua ruang kelas yang tengah melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris dan Matematika. Kepada para siswa, Menteri Nadiem terus mengingatkan selama proses pembelajaran untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
“Selamat siang adik-adik. Kalian pasti senang sudah bisa kembali ke sekolah belajar bersama guru langsung di ruang kelas. Saya mohon selama belajar di kelas tetap menggunakan masker dan menjaga protokol kesehatan, agar kita tetap bisa belajar dengan aman dan nyaman,” sapa Menteri Nadiem pada Senin (17/1).
Keputusan satuan pendidikan untuk melakukan PTM terbatas secara penuh dilakukan berdasarkan penyesuaian SKB Empat Menteri mengenai penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 yang diterbitkan pada 21 Desember 2021. Peraturan tersebut mengatur tentang pemantauan pembelajaran tatap muka (PTM) dan perkembangan situasi pandemi Covid-19 di lingkungan satuan pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Hidayat, merespon dengan baik dan mendukung pelaksanaan PTM terbatas sesuai dengan SKB Empat Menteri. Hikmat mengatakan Kota Bandung telah menerapkan PTM terbatas 100 persen. Ia menyebut, seluruh sekolah tersebut telah memenuhi daftar periksa pelaksanaan PTM terbatas. “Seluruh guru di Kota Bandung dan siswa usia di atas 12 tahun sudah divaksinasi, sedangkan yang berusia 6-12 tahun baru 34,2 persen yang sudah divaksinasi,” ujarnya sembari mengingatkan bahwa vaksinasi bagi pelajar bukanlah syarat dalam melaksanakan PTM terbatas.
Hikmat menyampaikan untuk membuka seluruh satuan pendidikan di Kota Bandung, dinas pendidikan berkoordinasi dengan dinas kesehatan, satgas Covid-19 kewilayahan, yaitu camat dan lurah untuk merekomendasikan sekolah yang layak melaksanakan PTM terbatas. Ia menambahkan sebelumnya pelaksanaan PTM dilakukan secara bertahap. “Tahap pertama 330 sekolah, tahap kedua 1.677 sekolah, tahap ketiga 632 sekolah. Jadi total 2.639 sekolah yang sudah melakukan PTM terbatas,” urainya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala SMPN 2 Kota Bandung, Erni Kusniati menuturkan sekolah yang dipimpinnya sudah menerapkan PTM terbatas secara penuh selama dua minggu. Ia menambahkan pihaknya mendapatkan dukungan dari orang tua siswa untuk membuka sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Para siswa sangat antusias untuk datang ke sekolah. Ketika masuk, anak-anak harus mencuci tangan terlebih dahulu, lalu diperiksa suhunya dan kantin sekolah tidak diperkenankan untuk dibuka. Jadi mereka membawa bekal masing-masing dari rumah,” jelasnya.
Saat ini, SMPN 2 Kota Bandung menampung 1.036 siswa yang terbagi dalam 31 rombongan belajar. Menurut Erni, selama PTM terbatas para siswa berada di sekolah selama 4,5 jam atau 6 jam pelajaran.”Semua siswa dan 48 guru semuanya sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19,” imbuhnya.(*)
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi