Sekretaris Jendral MUI, Amir Syah mengajak seluruh pihak di pondok pesantren agar mengutamakan nilai-nilai Asmaul Husna untuk menumbuhkan kasih sayang, kelembutan, perkataan yang menyenangkan dan menentramkan. Bukan perkataan yang memprovokasi, adu domba, apalagi perkataan yang melecehkan dan memfitnah.
“Bagi para santri-santri seluruh Indonesia, stop bully, kekerasan, pelecehan seksual. Tidak ada tempat untuk perundungan, kekerasan dan pelecehan di pondok pesantren yang ada hanya tempat untuk kasih sayang. Tidak ada tempat untuk tindakan dan kata-kata yang melecehkan dan memfitnah,” tegas Sekretaris Jendral MUI,
Kegiatan Sosialisasi Hasil-Hasil Roadshow 3 dan Penguatan Pesantren Ramah Anak dengan tema ‘Menguatkan Karakter Pesantren Anti Kekerasan dan Ramah Anak’ di Pesantren Bahrul Ulum, Kab. Jombang turut dihadiri Ketua Umum MUI KH. Anwar Iskandar, Kepala MUI Bidang Perempuan, Remaja dan Keluarga Siti Ma’ifah Putri. Menteri PPPA juga turut menyempatkan berziarah ke makam para pahlawan, dan Presiden Republik Indonesia Ke-4 Abdurrahman Wahid di Komplek Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang.
“Yang harus kita lakukan adalah self defense. Menanamkan dalam hati anak-anak ini ketahanan diri yang kuat yaitu iman. Saya kira prinsip-prinsip pendidikan yang ditanamkan pondok pesantren sudah benar tetapi tiada gading yang tak retak. Marilah kita bersatu, pimpinan pondok pesantren bergandengan tengan dengan pemerintah, dengan MUI, kementerian, dunia usaha, ormas-ormas islam, untuk menghadapi ancaman hancurnya akhlak bangsa. Kita gandeng tangan dan kita hadapi bersama-sama,” tutur Ketua Umum MUI KH. Anwar Iskandar.(*)