Thomas menjelaskan bahwa dalam operasi pemadaman ini perlu diperhatikan manajemen air dan manajemen sumber daya manusianya. Selama operasi pemadaman harus dipastikan kontinyuitas dan volume air memadai. Sedangkan untuk SDM diberlakukan shift untuk tetap menjaga kesehatan dari paparan asap kebakaran.
“Disepakati setiap pagi akan dilaksanakan briefing di Posko Induk Lapangan dan pada sore hari dilaksanakan evaluasi kinerja serta menentukan rencana kerja operasi pemadaman esok harinya,” lanjut Thomas.
Sebagai upaya mengatasi kebakaran TPA Rawa Kucing, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan serta Direktur Pengelolaan Sampah KLHK pada Minggu (22/10/2023) melakukan observasi langsung ke lapangan. Keduanya melakukan koordinasi t12eknis penanganan kebakaran TPA Rawa Kucing bersama Walikota Tangerang dan di Kantor Kecamatan Neglasari bersama Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang dan para pihak terkait, serta di Kantor JATSC (Jakarta Air Trafic Service Center) untuk rencana waterbombing yang akan dilaksanakan oleh BNPB, serta penggunaan drone selama operasi pemadaman.
Sementara itu, Kepala Balai PPI Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara, Haryo Pambudi menyampaikan bahwa hendaknya satgas dibagi menjadi beberapa tim untuk melaksanakan operasi pemadaman di beberapa titik kebakaran. Haryo mengatakan bahwa Manggala Agni akan berfokus melakukan pemadaman khususnya di pintu 3 TPA Rawa Kucing, menggunakan 4 nozzle dengan pembagian shift kerja efektif setiap 2 jam.
“Strategi pemadaman dengan tim penyemprot awal untuk mendeteksi gas metana, dibantu dengan alat berat excavator untuk mengikis sampah dan melepaskan gas metana. Pemadaman dilakukan secara bertahap dan kontinyu untuk memastikan kebakaran bawah permukaan benar benar padam,” terang Haryo.