Irpan sendiri sudah mendaftar haji, namun belum waktunya berangkat. Ayah Irpan juga sudah mendaftar dan masuk prioritas lansia (lanjut usia) tahun ini. “Alhamdulillah tahun ini, ada kebijakan dari Kementerian Agama untuk penggabungan dan pendampingan lansia. Setelah diurus, Irpan juga dapat berangkat mendampingi Ayahnya,” lanjut Suci.
Irpan merasa kebijakan pendampingan lansia yang dibuka Kemenag sangat membantu. Proses pengurusannya juga mudah, termasuk proses penggantian porsi bagi ahli waris. “Sehingga kami pun sama-sama bisa mendampingi orangtua untuk naik haji sekaligus menunaikan bakti kepada orangtua,” kata Irpan.
Pasangan suami istri ini tetap merasa bahagia, meski mereka berangkat haji tetapi beda kelompok terbang (kloter) dan waktu keberangkatannya. Suci dan Ibundanya berangkat dari Sukabumi, lima hari lebih dulu dibandingkan Irpan dan Ayahnya yang berangkat dari Ciamis.
Irpan sempat mengantarkan Suci saat sang istri dan ibunya berkumpul di Gedung Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Bandung, Jawa Barat, sebelum berangkat ke embarkasi. “Rasanya sedih juga, sempat ragu bisa bertemu atau tidak, tetapi dalam hati yakin dan berucap, semoga bisa bertemu di Nabawi,” kata Suci.
Suci bercerita, selama di Madinah ini ia memang belum bilang tinggal di hotel mana. Takutnya suami jadi kepikiran dan tidak fokus. “Saya bilang nanti aja kita bertemu di Nabawi,” katanya.