Kementan dan FAO Ajak Publik Terlibat Aktif Peduli Kesehatan Hewan

lensareportase.com, Jakarta, — Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Biro humas dan informasi Publik, bersama Badan Food and Agriculture Organization (FAO), Emergency Center for Transboundary Animal Diseases (ECTAD) Indonesia dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) memberikan eduksi terkait eduksi rabies melalui talkshow Tani On Stand (TOS) yang dilaksanakan di areal Lapangan Parkir Gedung Kementan, Kamis, 23 September 2021.

Talkshow diadakan dalam rangka memperingati hari rabies sedunia tahun 2021 ini mengulas bagaimana strategi penanganan dan upaya menangkal kesalahan informasi seputar penyakit rabies.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementerian Pertanian, Kuntoro Boga Andri menyebutkan terdapat tiga hal yang dapat dipetik dari gelar wicara kali ini untuk memberikan perhatian penuh dalam rangka penyebaran penyakit pada hewan dan zoonosis yang dapat menular pada manusia.

“Konsentrasi dari Kementan ada 3 hal. Yang pertama adalah kesejahteraan dan Kesehatan hewan, ini adalah kaitannya dengan bagaimana informasi yang didapatkan oleh masyarakat.” ujar Kuntoro Boga.

Selanjutnya kedua, Kuntoro Boga menyebutkan bahwa sosialisasi edukasi kesehatan hewan kepada masyarakat luas bukan merupakan egosektoral dari salah satu dirtektorat teknis yang menangani kesehatan hewan saja, namun seluruh humas dan warga pertanian juga memiliki bagian di dalamnya.

“Yang kedua mengenai sosialisasi yang dilaksanakan bukan hanya kewajiban dari teman-teman Direktorat Jenderal Peternakan Hewan tapi seluruh insan pertanian untuk mengajak partisipasi publik.” pungkasnya

Lebih lanjut Kuntoro Boga Andri menyampaikan, yang ketiga, konsentrasi berikutnya agar semua lapisan harus memberikan contoh untuk bagaimana memperlakukan hewan, memberikan perhatian lebih kepada hewan oleh sebab hewan merupakan kesamaan makhluk tuhan dan kaitan lebih lanjut dengan kesehatan manusia.

Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Kabupaten Bandung Barat, Wiwin Aprianti, mengharapkan pasrtisipasi aktif masyarakat untuk lebih memperhatikan hewan di lingkungan sekitar dari penyebaran hewan yang terinveksi virus rabies terhadap perilaku hewan yang tidak wajar.

Baca Juga :  BBKSDA Jabar Melepasliarkan 1000 ekor Tukik Penyu Hijau di Suaka Margasatwa Sindangkerta

“Hewan yang kena rabies mempunyai ciri-ciri yang tidak biasanya dari hewan seperti biasa. Dia berlari kesana-kemari, memakan apa saja yang di temu, kayu, ranting, mengeluarkan air liur yang banyak, dia memasukkan ekornya ke dalam, bersembunyi, kalau merasa terancam lalu menggigit” jelas Wiwin yang merupakan dokter hewan.

Lebih lanjut Wiwin menjelaskan penyebaran virus rabies pada hewan dapat bermula dari hewan yang telah terinfeksi virus rabies yang dapat menularkan pada hewan lainnya melalui cakaran ataupun gigitan, dan tidak hanya pada hewan anjing saja, namun dapat pada kucing, kelelawar, kera, hingga musang.

Wiwin memberikan himbauan preventif penanganan dari penyebaran virus rabies ini agar hewan dan manusia terjaga adalah dengan memberikan vaksin anti virus rabies, dan tindakan represif jika tertular untuk hewan adalah dengan melakukan tindakan observatif selama 14 hari, dan untuk manusia adalah dengan tindakan mencuci tangan dengan sabun selama 15 menit, kemudian diberikan antiseptik dan dilanjutkan tindakan medis pemberian obat dan vaksin antivirus rabies.

Irfan Hakim, artis dan public figure penyayang hewan pada kesempatan memberikan pengalamannya berbagi menyebutkan agar tetap waspada dari segala jenis penyakit yang ada disekitar, jangan hanya terfokus kepada virus yang sedang update seperti corona virus. karena menurutnya segala bentuk jenis virus dapat membahayakan bagi manusia juga hewan peliharaannya.

“Kita terlalu sibuk dengan pandemi covid-19, padahal masih banyak penyakit yang harus kita tangani dan virus-virus yang dapat membahyakan diri kita dan hewan kita, termasuk rabies ini.” terang Irfan Hakim.

Irfan Hakim menceritakan dengan banyaknya hewan peliharaan seperti di rumahnya, edukasi mengenai hewan berikut kesehatannya adalah hal yang wajib untuk diterapkan terhadap keluarga dengan didampingi dan dijelaskan bagaimana caranya untuk menyayangi, mengurus dan menyayangi hewan peliharaan yang dimiliki.(*)

Related posts