“Oleh sebab itu, Dit Penais dan kami ingin penerangan dakwah Islam dilakukan melalui melalui mekanisme seni budaya. Pada dasarnya dakwah agama memang harus diimbangi dengan upaya menyenangkan dan membahagiakan umat,” ujarnya.
Idris mengatakan bahwa Rampak Bedug merupakan budaya asli Banten. Biasanya, tradisi ini ditampilkan menjelang bulan suci Ramadhan, Idul Fitri, dan acara keagamaannya lainnya. Ia juga menegaskan bahwa festival shalawat juga penting.
Secara khusus, Idris menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Banten yang telah memfasilitasi kegiatan. Ia menyatakan bahwa hasil Festival Rampak Bedug dan Shalawat ini akan ditampilkan di event nasional pada Festival Muharram 2023 dan event MTQ tingkat Provinsi Banten pada 25 Juli 2023 mendatang.
“Para juara selain mendapat tropi dan piagam, juga diberikan dana pembinaan. Untuk juara I Rp25 juta, juara II Rp20 juta, dan juara III 15 juta rupiah. Sementara juara harapan I Rp10 juta, juara harapan II Rp7 juta, juara harapan IIII Rp5 juta. Ada juga juara favorit Rp3 juta,” tutur Idris disambut aplaus hadirin.
Sedangkan Kepala Kepala Dinas Kebudayaan & Pariwisata (Disparbud) Provinsi Banten Al-Hamidi mewakili Plt Gubernur Banten mengatakan bahwa Banten merupakan daerah dengan 221 tempat objek wisata religi yang tersebar di 8 kab/kota di wilayah barat Pulau Jawa ini.