Kasus Pailit Koperasi BMT Almansur II Cibaraja Cisaat Sukabumi Terus Bergulir, Nasabah Tuntut Pertanggung jawaban

Lensareportase.com-Sukabumi
Puluhan Nasabah di Desa Citamiang Kecamatan Kadudampit tuntut pertangung jawaban Koperasi BMT Al-mansur II yang sudah empat tahun lebih dana simpanan belum juga di bagikan pasca pailit nya Koperasi BMT tersebut. Kini puluhan Nasabah meminta pertanggung jawaban, mereka berencana akan mengadakan aksi dengan mendatangi kediaman pengelola BMT yang di ketahui saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Provinsi Jabar dari Partai berlogo kan Bulan sabit orange dan kapas.

Di temui di kediaman nya salah satu nasabah mengatakan bahwa dirinya sempat mempertanyakan kejelasan nya, namun saat akan memasuki kediaman rumah berinisial YS di kampung Cibaraja ia mengaku di hadang di depan rumah nya oleh seseorang dengan perawakan tegap dengan dalih bahwa di kampung Cibaraja juga banyak yang lebih besar tabungan nya. Dan harus sabar semua akan di bayar.

“Sempet pak, saya juga kerumah nya, niatnya mau nagih, tapi belum juga masuk rumah nya, ada yang menghalangi saya, katanya bapak mau apa, dari mana, disini juga banyak yang lebih besar tabungan nya, sabar nanti juga di bayar,” ujar Nya saat menirukan perkataan seseorang yang di duga pekerja pengelola BMT. 12/12/24.

Ia juga mengaku meski tabungannya tidak besar, namun baginya sangat lah berarti, mengingat dirinya hanya seorang pedangan kecil yang setiap harinya keliling dari sekolah ke sekolah

“Tabungan saya sih ga gede pak, namun bagi saya mah ini sangat lumayan. Saya hanya pedagang kecil, dagang nya juga dari sekolah kesekolah, saya berharap dapat di bayarkan, ada kebutuhan keluarga.” Terangnya kepada wartawan.

Hal senada juga di sampaikan keluarga nasabah lain yang jumlah nya mencapai 50 jutaan hasil bekerja di luar sebagai TKI

Baca Juga :  Kapolres Sukabumi Angkat Bicara Terkait Dugaan Pemukulan Kepada Warga Ciemas Oleh Oknum Polisi

“Ga tau pak, ini udah empat tahun belum juga ada kejelasan, sampai sampai orang nya meninggal kepikiran, karna lumayan lah jumlah nya hasil keringat di luar negeri jadi TKI. Sekarang bibi saya sudah meninggal, ada anaknya, kasian pak.” Kata keponakan nasabah yang bekerja di luar negeri.

Hasil pantauan di lapangan tim liputan wartawan, mendapat informasi bahwa dalam waktu dekat para nasabah berencana akan mendatangi kediaman pengelola sesuai janjinya saat akan mencalonkan diri menjadi anggota dewan Provinsi. Namun sudah di Lantik belum juga ada tanggapan. Bahkan grup yang di buat admin koperasi saat ini sepi tidak ada pemberitahuan sama sekali. Dalam group WhatsApp Citamiang ada sekitar 250 Anggota yang hak nya belum di berikan.
As/smi

Related posts