“Sejak Desember 2022 kita ada satu pasien, Januari tambah 5 pasien jadi total saat ini ada 6 pasien. Gejala pada pasien ini 4 di antaranya tidak bergejala dan dua pasien dengan gejala ringan,” ujar dr. Syahril pada Konferensi Pers, Senin (20/2) di Jakarta.
Kementerian Kesehatan juga mencatat adanya konfirmasi 14 kasus varian omicron sub varian CH.1.1 atau varian orthrus di Indonesia.
“Kasus pertama dilaporkan pada 11 oktober 2022, hingga saat ini tercatat ada 14 kasus varian orthrus di Indonesia” jelas Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. M. Syahril.
Dari konfirmasi 14 kasus, kasus pertama ditemukan pada bulan Oktober 2022. Sepuluh kasus berasal dari Provinsi DKI Jakarta, sementara empat kasus lainnya berasal dari provinsi Lampung, Riau, dan Jawa Barat.
Pada tatanan global, Orthrus dilaporkan pertama kali di India pada Juli 2022. Hingga 18 Januari sudah dilaporkan sebanyak lebih dari 12 ribu kasus di 66 negara, dengan kasus terbanyak di Inggris, Denmark, Singapura, dan Selandia Baru.