Kampanyekan Sekolah Sehat, Kemendikdburistek Gelar Seminar Sekolah Sehat untuk Guru dan Orangtua Peserta Didik di Bali

Setelah bayi umur 6 bulan, bayi tidak diberi makanan pendamping ASI, kemudian anak makan terlalu sedikit dan kurang kalori. Ditambah lagi dengan makanan kurang bersih tercemar bakteri atau parasit. ”Faktor-faktor inilah yang membentuk adanya permasalahan gizi pada anak,” ujar Ni Nengah Ariati.

Sementara itu, narasumber lainnya, Retno Wulandari selaku PIC Project Manajemen Office PAUD, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah (PMO PDM) 11 Gerakan Sekolah Sehat mengatakan, Kampanye Sekolah Sehat merupakan upaya pemerintah yang dilakukan secara bersama-sama dan terus menerus untuk mengajak, mendorong, dan meyakinkan seluruh pemangku kepentingan tentang pentingnya penerapan Sekolah Sehat guna mewujudkan anak Indonesia yang sehat, kuat, cerdas, dan berkarakter.

Retno juga mengatakan, KSS berfokus pada 3S yaitu Sehat Fisik, Sehat Bergizi, dan Sehat Imunisasi. Sehat bergizi, kata Retno, meningkatkan derajat kesehatan peserta didik melalui penerapan pola makan yang tepat dan konsumsi makanan bergizi.

“Sehat fisik meningkatkan kualitas kesehatan fisik seluruh ekosistem atau warga sekolah/satuan pendidikan. Sedangkan sehat imunisasi adalah meningkatkan capaian imunisasi peserta didik untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap,” ujar Retno.

Sementara itu, lanjut Retno, strategi implementasi Kampanye Sekolah Sehat yang dilakukan oleh pemerintah pusat adalah penguatan regulasi, optimalisasi peran tim pembina UKS dan Pengawas Sekolah, sosialisasi, publikasi dan advokasi, kerja sama atau kemitraan, integrasi data status imunisasi peserta didik dalam DAPODIK, pembinaan dan pendampingan ke satuan pendidikan.

Baca Juga :  Prospek Moda Transportasi Tenaga Listrik Rendah Emisi di Indonesia

Related posts