Sejarah Arca Prajnaparamita
Arca batu berukuran 1, 26 m yang sangat indah ini menggambarkan seorang dewi ilmu pengetahuan / dewi kebijaksanaan tertinggi dalam agama Buddha Mahayana. Ditemukan oleh seorang Asisten Residen di Malang bernama D. Monnerau di tahun 1818 di antara reruntuhan Candi Wayang (Candi Putri) kompleks percandian Singhasari, Malang, Jawa Timur. Bentuk dan gaya arca ini memperlihatkan gaya seni Singhasari dari abad ke-13 Masehi. Masa Singhasari menghasilkan karya seni pahat yang halus dan ketelitian tinggi.
Arca Prajñaparamita ini digambarkan duduk di atas lapik teratai (padma). Kedua tangan di depan dada bersikap dharmacakramudra (memutar roda dharma). Lengan kiri mengapit tangkai teratai berhiaskan pustaka (kitab) Prajñaparamitasutra. Kedua matanya terpusat pada ujung hidung, seperti sedang melakukan pemusatan fikiran (meditasi). Pada lehernya terdapat tiga guratan melambangkan kesabaran dan manusia sempurna. Oleh karena keindahan dan kecantikannya, arca ini seringkali dikaitkan dengan Ken Dedes yang sangat cantik, permaisuri Ken Arok, raja pertama kerajaan Singhasāri (1222-1227).
Tentang Peta Khasanah Wonoboyo
Peta ini menunjukkan tempat penemuan khasanah Wonoboyo dan khasanah Muteran. Khasanah Wonoboyo ditemukan di abad ke-20 (tahun 1990) setelah kemerdekaan Republik Indonesia. Sedangkan khasanah Muteran ditemukan di abad ke-19 (tahun 1881) pada masa Hindia-Belanda.
Museum Nasional adalah unit yang dikelola oleh Museum dan Cagar Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Mengelola lebih dari 190 ribu benda budaya dari seluruh Indonesia. Museum Nasional terletak di Jalan Medan Merdeka Barat No.12, Jakarta Pusat. Terbuka untuk umum pada Selasa-Minggu jam 08.00-16.00 WIB. Museum Nasional Jalan Medan Merdeka Barat No.12, Jakarta Pusat. 10110. Media sosial @museumnasionalindonesia www.museumnasional.or.id Kepala Kehumasan, Kerjasama, Promosi, dan Publikasi – Museum Nasional Aep Saepulloh +62 857 2269 8534 (*)