Peserta Kemping Antusias Ikuti Aksi Pelestarian Alam di Kaki Gunung Salak

KAB.BOGOR, PAMIJAHAN — Kegiatan berkemah kini tak hanya menjadi ajang rekreasi, tetapi juga sarana edukasi lingkungan. Sebuah komunitas pecinta alam menggelar kemping bertema penghijauan dengan melakukan penanaman pohon serta tebar ikan nilem dan tawes di kawasan wisata Curug Geleweran, Desa Ciasmara, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Terletak di bagian barat Kabupaten Bogor, kawasan Curug Geleweran menyuguhkan suasana sejuk dan panorama alami di kaki Gunung Salak. Selain menikmati alam, para peserta kemping juga diajak memahami pentingnya menjaga ekosistem sungai dan hutan.

“Kami ingin memperkenalkan konsep camp edukasi kepada generasi muda. Selain menanam pohon, kami juga menebar 100 ekor ikan nilem dan tawes di hulu Sungai Cipurwabakti, tepatnya di area Curug Geleweran,” ujar Tuti Rahayu, Minggu (16/11/2025).

Tuti Rahayu yang datang bersama rekan dan lima orang ponakannya mengatakan bahwa kegiatan ini memberikan pengalaman berbeda bagi anak-anak. Mereka bisa langsung merasakan bagaimana menyatu dengan alam sekaligus belajar menjaga kelestariannya.

“Kami tertarik setelah melakukan survei lokasi. Curug Geleweran sangat potensial menjadi tempat edukasi lingkungan. Terima kasih kepada UPT Balai Benih Ikan Kelas A Cibitung, Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor, serta relawan susur sungai yang turut menjaga ekosistem alam. Ini pengalaman pertama kami berkemah dengan konsep penghijauan. Anak-anak sangat antusias, konsepnya bagus,” tambahnya.

Sementara itu, Wita, pengelola wisata Camp Curug Geleweran, menyampaikan apresiasi atas kegiatan edukatif tersebut. Menurutnya, upaya seperti ini sangat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian alam.

“Terima kasih kepada Ibu Tuti Rahayu dan rekan-rekan atas edukasinya terkait perawatan ekosistem alam. Ini bisa menjadi sarana pembelajaran bagi pengunjung bahwa menjaga kelestarian lingkungan itu penting. Di sini juga dilarang menangkap ikan dengan cara menyetrum, meracun, atau membuang sampah ke sungai,” jelasnya.

Ia berharap wisatawan yang datang ke Curug Geleweran tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga terlibat dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.(*)

Related posts