Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) Komjen Drs. Boy Rafli Amar, M.H. mengatakan virus-virus radikal, intoleran, dan terorisme memang menjadi tantangan bagi seluruh elemen bangsa dalam konteks hari ini.Bila dahulu para santri dan ulama menjadikan Fatwa Jihad sebagai tonggak sejarah persatuan bangsa demi melawan penjajahan, hari ini kata-kata jihad tak jarang digunakan sebagai tameng untuk membenci dan menyakiti sesama anak bangsa.”Ini berbeda dengan fenomena hari ini. Ada anak bangsa kita yang diajarkan berjihad tapi membenci, memusuhi bangsa. Ini yang hari hari ini merebak bahkan di seluruh dunia,” kata Boy Rafli.
Walau demikian, Kepala BNPT menyatakan Bangsa Indonesia sepatutnya bersyukur karena fondasi agama yang didakwahkan oleh para leluhur adalah Islam yang rahmatan lil alamin dengan prinsip hubbul wathon minal iman yang tidak bisa menggoyahkan kecintaan terhadap bangsa. Karena itu, diharapkan seluruh elemen santri dapat terus melanjutkan estafet semangat perjuangan para pendahulu dalam rangka menjaga ikhtiar kebhinekaan.
“Pondok pesantren Lirboyo yang komitmen kebangsaannya sudah sangat luar biasa, diharapkan menjadi leading sector, menjadi pelopor dalam membangun semangat kebangsaan di negara ini,” kata dia.(*)