lensareportase.com, Puasa bagi ibu menyusui di Bulan Ramadhan memang tidak diwajibkan. Namun, untuk Anda yang ingin berpuasa, terapkan cara berikut agar puasa saat menyusui tetap aman untuk bayi dan ASI.
Ibu menyusui boleh saja puasa di bulan Ramadan meski tidak diwajibkan. Akan tetapi, berbeda dengan mereka yang berada dalam kondisi normal, ibu menyusui perlu beberapa penyesuaian. Tujuannya tentu saja agar produksi dan asupan ASI untuk buah hati tidak terganggu.
Apa saja tips puasa bagi ibu menyusui? Berikut ulasan selengkapnya.
Apakah ibu menyusui boleh puasa?
Ibu menyusui boleh saja menjalankan ibadah puasa. Pasalnya, puasa Ramadan umumnya diketahui tidak tidak memberikan pengaruh negatif terhadap tumbuh kembang bayi.
Hal ini dibuktikan oleh dua studi berbeda yang diterbitkan oleh Journal of Fasting and Health dan Iranian Journal of Pediatrics.
Kedua penelitian tersebut menyebutkan, tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap indeks pertumbuhan bayi dari ibu yang berpuasa maupun tidak. Setidaknya dalam jangka pendek.
Meski tidak memengaruhi kualitas ASI, puasa bisa saja berpengaruh pada produksi atau suplai ASI. Sebelum memutuskan untuk berpuasa, ada faktor penting yang perlu dipertimbangkan, yakni usia bayi Anda. \
Puasa bagi ibu menyusui akan lebih aman jika dilakukan saat bayi berusia di atas 6 bulan atau telah mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI). Pasalnya, bayi yang telah mengonsumsi MPASI biasanya hanya minum ASI pada malam hari sehingga tidak terlalu berpengaruh pada ibu menyusui yang berpuasa.
Sementara itu, ibu menyusui tidak begitu dianjurkan untuk berpuasa jika memiliki bayi baru lahir hingga berusia di bawah 6 bulan yang masih membutuhkan ASI eksklusif. Sebab, kondisi ini bisa memengaruhi kondisi si kecil yang masih menjadikan ASI sebagai satu-satunya asupan nutrisi.
Tips puasa untuk ibu menyusui
Para ibu menyusui yang memutuskan untuk berpuasa, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.
Dokter akan memeriksa kondisi kesehatan Anda untuk melihat kemampuan dalam menjalankan puasa. Jika dokter mengizinkan, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan.
Beberapa tips puasa bagi ibu menyusui yang harus dilakukan, antara lain:
1. Penuhi kebutuhan cairan
Mencukupi asupan cairan merupakan langkah penting untuk mencegah dehidrasi saat puasa. Namun, bukan berarti Anda diharuskan untuk minum sebanyak-banyaknya saat sahur.
Gunakan rumus 2-4-2 untuk jadwal minum air putih selama puasa. Minumlah dua gelas saat berbuka, 4 gelas disebar merata pada periode makan malam hingga menjelang tidur, dan 2 gelas pada saat sahur.
2. Jaga pola makan
Saat puasa, pola makan seseorang cenderung berubah. Makanan dan minuman yang kurang sehat, seperti gorengan dan minuman manis, justru mendominasi asupan harian saat berbuka puasa.
Padahal, seorang ibu menyusui perlu tetap memperhatikan pola makan dengan mengonsumsi makanan dan minuman bergizi seimbang agar kualitas ASI tetap terjaga.Salah satu tips mengatur pola makan bagi ibu menyusui yang puasa adalah dengan makan makanan tinggi protein dan karbohidrat kompleks dalam menu sahur.
Kedua bahan tersebut dapat memberikan energi yang diperlukan untuk melakukan aktivitas, hingga datang waktunya berbuka puasa. Anda juga tidak dianjurkan puasa tanpa sahur karena dapat memengaruhi asupan gizi.
Bila perlu, ibu menyusui yang berpuasa juga dapat mengonsumsi suplemen vitamin tambahan. Anda dapat mengonsumsi suplemen yang mengandung 10 mikrogram vitamin D saat sahur.3. Pilih menu berbuka puasa bagi ibu menyusui yang sehat
Ibu menyusui yang berpuasa sebaiknya tidak menunda-nunda waktu berbuka.Saat berbuka, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan yang dapat memberikan energi secara alami, untuk mengembalikan energi yang hilang saat berpuasa.
Makanan berbuka puasa yang dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui salah satunya adalah buah kurma.
Jika bosan mengonsumsinya, Anda dapat membuat varian lain dengan membuat jus kurma dengan susu.4. Siasati cara menyusui
Ibu yang menyusui bayinya secara langsung sambil berpuasa, mungkin menyadari, bayi akan menjadi lebih rewel pada waktu menjelang berbuka.
Sebab, dampak puasa pada tubuh ibu, sudah mulai terlihat dan berpengaruh pada refleks keluarnya susu.Menjelang berbuka, refleks keluarnya air susu dapat melambat akibat stres yang ditimbulkan karena berpuasa.
Untuk menyiasatinya, Anda dapat menyusui sambil sedikit memberikan tekanan pada payudara, agar air susu dapat keluar lebih cepat.5. Perhatikan produksi ASI
Apabila tidak menyusui bayi secara langsung dan melakukan pumping, Anda mungkin menyadari susu yang keluar dapat berkurang menjelang waktu berbuka. Namun saat ini terjadi, Anda tidak perlu khawatir.
Saat memompa ASI secara teratur, produksi susu akan terus berjalan. Hanya saja, karena jumlah cairan tubuh dapat berkurang saat puasa, jumlah susu yang diproduksi juga dapat mengalami sedikit penurunan. Selain itu, ASI yang keluar akan terlihat sedikit kental.
(Sehatq)