lensareportase.com, Presiden Joko Widodo bersama masyarakat melakukan penanaman pohon di kawasan Hutan Gunung Pepe, di Desa Rembitan, Kec. Pujut, Kab. Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu (13/11/2021).
“Pagi hari ini, saya berada di Kawasan Hutan Gunung Pepe di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat, bersama-sama dengan masyarakat, dengan menteri, gubernur, kita bersama-sama menanam banyak pohon di sini utamanya kayu putih dan juga banyak buah-buahan,” ujar Presiden Jokowi usai menanam pohon Kayu Putih.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengajak masyarakat untuk bersama memelihara pohon yang sudah ditanam.
“Saya pesan kepada masyarakat agar yang sudah ditanam ini dipelihara dan dijaga, agar nanti semuanya tumbuh dengan baik, dan memberikan dampak ekonomi kepada seluruh masyarakat yang berada di sekitar kawasan ini,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga berpesan untuk menjaga lingkungan, agar tidak terjadi longsor dan banjir.
“Saya meminta ini betul-betul dipelihara karena musimnya masih musim hujan, sangat bagus untuk menanam. Pemeliharaan itu kalau dilakukan oleh masyarakat sendiri akan lebih baik lagi hasilnya. Bapak Ibu memelihara pohon-pohon, sanggup?” ujar Presiden Jokowi yang disambut antusiasme masyarakat dengan menyatakan kesanggupannya.
Kawasan HL Gunung Pepe seluas 450 hektar, terkoneksi dengan Persemaian Modern Mandalika. Sementara areal yang menjadi target Rehabilitasi Hutan dan Lahan kali ini yaitu seluas 6 hektar.
Jenis dan jumlah tanaman yang ditanam di kawasan Gunung Pepe adalah kayu putih 1.500 batang, kelengkeng 200 batang, jambu kristal 150 batang, jeruk manis 150 batang, alpukat 500 batang, dan kemiri 250 batang.
Menteri LHK Siti Nurbaya yang turut mendampingi Presiden Jokowi, menjelaskan pohon yang paling banyak ditanam kayu putih karena produk Kayu Putih NTB sudah cukup terkenal dan gross marginnya juga tinggi.
Kawasan Gunung Pepe merupakan satu rumpun dengan lokasi Bukit Prabu yang merupakan bagian dari Kawasan Konservasi Taman Wisata Alam Tanjung Tampa. Kawasan ini merupakan salah satu menara air alami yang menjadi bagian dari lanskap Mandalika dan sekitarnya.
Rehabilitasi di Gunung Pepe merupakan bagian dari upaya pemulihan lahan dengan pendekatan bentang alam (landscape approach). Salah satu tujuannya adalah untuk menguatkan fungsi hutan sebagai pengatur tata air. Dengan begitu, fungsi menara air untuk wilayah sekitarnya terjaga dengan baik. Kegiatan RHL di Gunung Pepe dilaksanakan secara bersamaan dengan kawasan Bukit Gunung Prabu.
Rehabilitasi di Gunung Pepe juga dilakukan dalam rangka meningkatkan produktivitas masyarakat. Pola tanam yang dipilih dengan pelibatan masyarakat secara langsung melalui agroforestry.
Pola tanam bersama masyarakat (agroforestry) dipilih mengingat kegiatan rehabilitasi hutan akan berhasil pada saat tiga pilar kelestarian dipenuhi yaitu bernilai ekonomi, diterima oleh masyarakat, dan mengikuti kaidah kelestarian lingkungan. Selain itu, patut disadari bahwa kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan bukan sekedar menghitung jumlah pohon yang ditanam, tetapi bagaimana mengelola masyarakat di sekitarnya.
Turut mendampingi Presiden saat acara penanaman pohon antara lain Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah.(*)
Biro Hubungan Masyarakat, KLHK