lensareportase.com, Kutai Kartanegara – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar didamping Nyai Lilik Umi Nashriyah sambangi Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara (Kukar), Kaltim pada Selasa (12/10).
Dalam kunjungan ini, Abdul Halim Iskandar atau yang akrab disapa Gus Menteri ini melakukan dialog dengan kepala desa, pendamping desa maupun pegiat desa.
Dalam arahannya, Gus Menteri menyampaikan, Desa Bangun Rejo merupakan daerah transmigrasi tahun 1980-an dengan awalnya sebanyak 500-an KK, saat ini menjadi 2.000-an KK
Di Desa Bangun Rejo ini berdasarkan laporan Kepala Desa memiliki potensi yang bisa dimanfaatkan yakni salah satunya membangun embung di lahan perusahaan tambang batu bara yang pada 2022 mendatang akan habis masa operasi penambangannya.
“Insya Allah, kita akan tindak lanjuti dengan berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan Kemendagri untuk dapat membantu mengurusi aset-aset dari perusahaan tambang untuk diserahkan ke desa,” kata Gus Menteri.
Selain itu, Gus Menteri juga mendapat laporan bahwa Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki potensi lainnya yakni dari perkebunan sawit dengan memanfaatkan limbah kelapa sawit seperti lidi sawit yang bisa diekspor.
“Untuk sawit, kita akan panggil beberapa pihak terkait peluang-peluang agar lidi sawit juga bisa diekspor dari kecamatan tenggarong seberang seperti yang dilakukan di kecamatan muara badak di kabupaten kutai kartanegara juga yang sudah berhasil mengekspor lidi dari sawit. Jadi, nantinya untuk ekspor lidi sawit dikuasai oleh Kabupaten Kutai Kartanegara,” katanya.
Menurutnya banyak manfaat dari lidi dari sawit seperi handycraft atau kerajinan tangan, untuk dupa dan sebagainya yang bisa dimanfaatkan untuk diolah di luar negeri.
“Banyak manfaatnya, yang penting disini untuk limbah kelapa sawit bisa jadi barang ekspor ke negara Arab Saudi, China, Kanada yang siap menerima lidi dari sawit,” katanya.
Gus Menteri berharap, dengan adanya potensi yang bisa dimanfaatkan desa bisa membawa percepatan pembangunan di desa dan meningkatkan perekonomian desa dan pendapatan masyarakat desa.(*)