Melalui sosialisasi, penyuluhan, dan pendidikan masyarakat, agar mereka dapat memahami pentingnya partisipasi dan bagaimana mereka dapat berkontribusi.
“Dan hanya di desa, yang kita bisa melakukan upaya partisipasi masyarakat secara lebih maksimal, hanya di desa,” tegas mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Gus Halim berharap dari partisipasi masyarakat secara total itu dapat mendorong pemerataan dan kesetaraan dalam akses dan pemanfaatan sumber daya.
Selain itu, melalui partisipasi masyarakat, perencanaan pembangunan dapat mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok yang rentan dan terpinggirkan.
Dengan demikian, pemerataan akses terhadap infrastruktur, layanan publik, dan sumber daya dapat tercapai. Sehingga kesenjangan sosial dapat dikurangi.
“Level atasnya sudah tidak bisa lagi, level kabupaten ngomong partisipasi pasti cenderung representatif. Bukan keterlibatan secara total,” pungkasnya.
Hadir mendampingi Gus Halim dalam kesempatan itu, Dirjen PEID Harlina Sulistyorini, Kepala BPSDM Luthfiyah Nurlaela, serta jajaran pimpinan tinggi pratama di lingkungan Kemendes PDTT.(*)