Dengan keterlibatan itu, masyarakat akan tahu skala prioritas kebutuhan yang dituangkan dalam program serta akan berperan aktif pada proses pelaksanaan dan monitoring hasil pembangunan secara bertahap.
Terbukti sejak 2014, kinerja transparansi pemerintah desa telah membaik, melalui penyampaian hingga berbagi informasi secara lebih luas dan terjangkau.
“Bicara tentang pemberdayaan, pasti selalu berbicara tentang peningkatan partisipasi masyarakat desa. Tidak mungkin kita ngomong pemberdayaan tanpa peningkatan partisipasi masyarakat,” jelas Profesor Kehormatan UNESA Surabaya tersebut.
“Artinya, di dalam membangun kita harus terus berupaya agar tingkat partisipasi masyarakat itu semakin tinggi dan semakin maksimal,” imbuhnya.
Gus Halim juga mengingatkan, pentingnya membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang perencanaan pembangunan desa.