Selain itu, tambah Gus Halim, perlu adanya perluasan fungsi tempat ibadah misalnya untuk musyawarah, sarana kegiatan kemasyarakatan dan membahas hal-hal yang baik atau membangun yang bagus-bagus.
“Jadi tidak hanya berpikir untuk jemaah. Musala memang untuk sholat dan ngaji. Tetapi, perlu perluasan fungsi. Misalnya sebagai tempat musyawarah untuk kemaslahatan umat bersama dalam membangun masyarakat,” kata mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Gus Halim berharap musala yang sudah diresmikan tersebut dapat turut menyebarkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan serta persaudaraan dan kerukunan umat.(*)