Lensareportase.com
Klaten, ( LR ) – Usai menggelar deklarasi nasional relawan Ganjarist Bali, Koordinator Nasional (Kornas) Ganjarist kembali menggelar “Deklarasi Gerakan Relawan Nasonal Ganjarist Semarang”, di Candi Plaosan, Klaten, Minggu, 12 Desember 2021.
Deklarasi bersama Gerakan Nasional Ganjarist Semarang yang diketuai Welly ini juga dirangkaikan dengan deklarasi Ganjarist dari elemen komunitas yakni Perkumpulan Bikers SEMOGA dengan ketua umum Deddy Supriadi. Sedang komunitas SEMOGA dari Jogja diketuai Yus Kelvin dan dari Solo Raya diketuai Yasir.
Deklarasi nasional Ganjarist Semarang ini berlangsung semarak, heboh dan penuh yel-yel penyemangat gerakan. Aksi potong tumpeng, penandatangan pakta integritas, penyerahan SK dari Kornas Ganjarist juga mewarnai gelaran deklarasi ini.
Dan tak kalah menariknya adalah acara talkshow “PraKontro” yang diisi oleh Ketua Umum Kornas Ganjarist Mazdjo Pray dan pegiat Media Sosial Eko Kuntadhi.
Ketum Kornas Ganjarist Mazjdo Pray memgatakan, dipilihnya Candi Plaosan sebagai lokasi deklarasi memberi makna bila toleransi di Nusantara telah ada sejak abad ke 8.
“Kita telah memiliki jejak sejarah toleransi yang tinggi. Candi ini dibangun oleh seorang raja beragama Budha untuk dipersembahkan kepada permaisurinya yang beragama Hindu. Semangat inilah yang akan kita bawa sebagai marwah semangat Ganjarist bahwa setelah Pak Jokowi, kita harus punya pemimpin yang jelas keberpihakannnya kepada kemaslahatan rakyat dan juga pada nilai-nilai demokrasi.
Sementara itu, Eko Kuntadhi menandaskan bahwa Ganjar Pranowo harus diakui saat ini menjadi putra terbaik Jawa Tengah (Jateng) bahkan merupakan salah seorang putra terbaik yang dimiliki Indonesia.
“Warga Jateng sudah merasakan kepemimpinannya. Dan deklarasi dukungan kepada GP (Ganjar Pranowo) sebagai bukti keberhasilan kepemimpinan GP di Jateng”, tegasnya.
Ketua Umum Perkumpulan Bikers SEMOGA Deddy Supriadi pada kesempatan ini menjelaskan bahwa SEMOGA adalah sayap dari Ganjarist yang artinya secara tidak langsung ikut membesarkan, mengharumkan, dan menjaga nama baik Ganjarist.
“SEMOGA adalah wadah perkumpulan para bikers biasa yang memiliki visi, figur, dan hoby yang sama. Disetiap deklarasi SEMOGA selalu mengangkat Budaya, Pariwisata, dan Kuliner disuatu daerah tersebut, yang artinya SEMOGA ikut melestarikan dan membangkitkan kembali yang dimasa pandemi ini sektor tersebut sangat turun drastis”, imbuhnya.
Deddy berharap ke depan SEMOGA dapat memberikan contoh bagi para bikers Indonesia untuk lebih peduli kepada Bangsa dan Negara ini.
Menutup orasinya, Deddy meneriakkan yel-yel penyemangat: “GANJARIST Optimis!. SEMOGA Wuasyiik! Maju bersama otomotif mendunia!”. (Jajang)