lensareportase.com, Komitmen pengelolaan sampah menjadi tantangan sekaligus kesempatan dalam pengembangan ekonomi, dimulai dari hulu sampai ke hilir melibatkan seluruh lapisan, pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat luas melalui upaya-upaya cerdas, efisien dan terprogram dalam skema “Triangle”, melibatkan Korporasi sebagai sumber penghasil sampah, dilanjutkan dengan pengelolaan dan kebijakan pengendalian sampah oleh Pemerintah Daerah maupun kelompok Masyarakat dan Bank Sampah, serta KLHK sebagai pengambl kebijakan utama.
Webinar kali ini sebagai rangkaian program kegiatan Festival Peduli Sampah Nasional 2021 (FPSN), dengan tema “Peluang Kemitraan Pengelolaan Sampah Antara Pemerintah Dan Swasta”, diharapkan menghasilkan format Kerjasama yang inovatif dan solusi dari pemangku kepentingan nasional terhadap darurat sampah, sekaligus memiliki nilai strategis dalam pengembangan ekonomi masyarakat yang terlibat pada alur ekonomi melingkar.
Webinar dilaksanakan dengan platform online, dibuka secara resmi pada hari Rabu, 4 Agustus 2021 mulai pukul 10.00 wib – selesai dengan memvisualisasikan Festival Peduli Sampah Nasional 2021, diawali oleh Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagai keynote speech nya dengan topic aksi pengendalian dan pengelolaan sampah terkait dengan peran serta masyarakat dan korporasi dalam program sampah nasional dalam memberikan added informasi, selanjutnya presentasi oleh Perwakilan dari Korporasi dan masyarakat, sebagai pilar kekuatan untuk bertindak atas darurat sampah yang tumbuh berbasis kemitraan, sehingga memungkinkan pengelolaan sampah kolektif lebih inklusif, forum webinar memberikan porsi dunia usaha dalam memprsentasikan program kerja dan kebijakan perusahaan dengan tema terkait dengan Insentif Pendapat Masyarakat tentang Pelaksanaan Kemitraan Pemerintah dan Swasta dalam Pengelolaan Sampah.
FPSN 2021 mengemukakan paradigma baru “sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomis dan dapat dimanfaatkan”. Dimulai dari hulu sampai ke hilir melibatkan seluruh lapisan, pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat luas melalui upaya-upaya cerdas, efisien dan terprogram dengan skema Circular Economy.(*)