Festival Peduli Sampah Nasional 2023: Solusi Kurangi Polusi Plastik

Jakarta – Masih dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia tahun 2023, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan Festival Peduli Sampah Nasional (FPSN) yang terbuka untuk umum Selama 4 hari (13-16 Juni 2023) di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Momentum Pelaksanaan FPSN 2023 menjadi sangat istimewa, pada tahun ini karena sebagaimana tema HLH Sedunia yakni Solusi untuk Polusi Plastik dengan mengusung kampanye #beatplasticpollution.

Menteri LHK, Siti Nurbaya membuka secara langsung FPSN 2023 di Auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa Pagi (13/06/2023). Dalam sambutannya, Menteri Siti menyampaikan bahwa tema yang ditetapkan sebagai HLH sedunia menjelaskan tentang semakin pentingnya masalah persampahan secara nasional dan internasional.

“Kita, Indonesia terus mengikuti perkembangan ini dengan berbagai langkah dan kebijakan yang diambil pemerintah serta langkah kerja lapangan yang digerakkan oleh masyarakat para tokoh dan aktivis serta para pelaku kerja-kerja persampahan di lapangan. Usaha yang saya tahu persis sejak tahun 2015, hingga sekarang yang tidak mudah kita lakukan,” ungkap Menteri Siti.

Menteri Siti mengungkapkan lebih lanjut, tingkat polusi plastik yang meningkat dengan cepat merupakan masalah lingkungan global yang serius yang berdampak negatif pada dimensi lingkungan, sosial, ekonomi, dan sosial serta dampak kesehatan. Menurutnya, apabila tidak ada tindakan yang berarti, dalam skenario bisnis seperti biasa, dan tanpa adanya intervensi yang diperlukan, maka menurut UNEP bahwa jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem akuatik dapat meningkat hampir tiga kali lipat yaitu dari sekitar 9-14 juta ton per tahun pada tahun 2016 menjadi 23-37 juta ton per tahun pada tahun 2040.

Menteri Siti juga menjelaskan bahwa pada pertemuan 2nd session of the Intergovernmental Negotiation Committee to develop an international legally binding instrument on plastic pollution, including in the marine environment (INC2) di Paris, tanggal 29 Mei s.d. 2 Juni 2023 yang lalu, memberikan gambaran situasi dimana persoalan polusi plastik merupakan persoalan bersama secara global yang harus diselesaikan secara bersama pula. Diharapkan dengan Agreement yang akan terbentuk dengan sifat legally binding secara internasional, maka akan dapat mengikat sebagai kekuatan bersama untuk mengatasi persoalan polusi plastik, yang tentu saja akan disesuaikan dengan kondisi masing-masing negara.

Baca Juga :  Polres Sukabumi Kota Laksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya Tahun 2022

Related posts