Deklarasi Sayap Organisasi Ganjarist, GARUDA (Ganjarist Muda Indonesia)

Lensareportase.com

JAKARTA, (LR) – GARUDA Perkokoh Sejarah Masa Depan Indonesia. Berbhineka, Berdaulat, Satu Bangsa. Sejarah perjalanan bangsa Indonesia tidak terlepas dari peran pemuda. Kita ingat para pemuda yang “menculik” founding father untuk bersegera memerdekakan Indonesia. Peristiwa ini dicatat secara baik lewat peristiwa Rengasdengklok.

Rengasdengklok memiliki makna mendalam bagi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Rengasdengklok tak hanya menjadi nama sebuah tempat, melainkan menjadi saksi perjalanan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda terkait proklamasi kemerdekaan. Pada saat itu, golongan muda menginginkan Soekarno dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia karena Jepang telah menyerah pada sekutu.

Pun kemerdekaan Indonesia telah dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, penjajah, dengan segala kepentingannya melokalisir kemajuan bangsa. Tekanan terus dilakukan, hingga terjadilah peristiwa serangan umum 1 Maret 1949.

Serangan umum 1 Maret 1949 dijadikan momentum pemuda bangsa, khususnya TNI untuk membukikan kepada dunia bahwa Indonesia kuat dan berdaulat. Dan terbukti, peristiwa ini pada akhirnya menjadi penggerak pengakuan dunia internasional untuk kemerdekaan Indonesia. Baik secara defacto maupun dejure.

Dua peristiwa besar dalam sejarah perjalanan kemerdekaan Indonesia ini menjadi catatan penting. Tidak saja bagi seluuh komponen bangsa, tapi juga bagi para pemuda. Sejarah membuktikan, progresifitas anak muda menjadi pemenang. 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka, dan 1 Maret menjadi tonggak pengakuan dunia internasional kepada bangsa Indonesia.

Sejarah inilah yang akan dipelihara oleh GARUDA (Ganjarist Muda Indonesia). Garuda akan memperkokoh sejarah masa Depan Indonesia yang berbhineka, berdaulat dan satu bangsa, dengan mendeklarasikan Sayap Organisasi Ganjarist yakni GARUDA.

Menurut Duta Patar Hutauruk, Ketua Umum Garuda, deklarasi Garuda yang dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2022 di Hotel Neo+ Kebayoran ini akan jadikan momentum untuk memelihara sejarah masa depan Indonesia. Yaitu memperkokoh kebhinekaan, berdaulat dan satu bangsa.

Baca Juga :  Kuasa Hukum MIAH : Lebih Dari Satu Tahun Walikota Bogor Belum Laksanakan Putusan PTUN

“Salah satu cara memperkokoh politik kebangsaan masa depan Indonesia adalah dengan ketepatan dan kecermatan memilih pemimpin. Yaitu pemimpin yang berani menjadi yang paling belakang menikmati hasil pembangunan dan sekaligus pemimpin yang berani paling depan melawan infiltrasi ideologi bangsa, demi kemajuan Indonesia, seperti yang dicita-citakan para pendiri bangsa”. ujar Duta.

Lebih lanjut Kris Tjantra, Sekretaris Jenderal Ganjarist sekaligus Dewan Pembina Sayap Organisasi Ganjarist Garuda, mengatakan bahwa “Indonesia membutuhkan pemimpin yang berpihak kepada rakyat, humanis namun tegas, agar batu pijakan yang telah diletakkan pemerintah saat ini dapat menjadi anak tangga menuju Indonesia Emas sesuai cita-cita para pendiri NKRI”.

Kris menambahkan, upaya memperkokoh sejarah masa depan bangsa Indonesia adalah dengan cara memilih pimpinan yang berkomitmen dan sejalan dengan ideologi bangsa. Berpihak kepada rakyat dan tegas melawan infiltrasi ideologi transnasional yang tidak sejalan dengan pancasila.

“Ganjar Pranowo merupakan pemimpin yang sudah membuktikan keberpihakkannya kepada rakyat dengan pendekatan yang humanis, apa yang dilakukannya di Jawa Tengah merupakan bukti nyata, merupakan track record dari kepemimpinannya, sekaligus sebagai panutan bagi generasi muda pemegang tongkat estafet untuk kepemimpinan selanjutnya. Oleh sebab itu sangat diperlukan gerakan kaum muda Indonesia sebagai garda ketahanan nasional untuk mendukung pemimpin yang dapat membawa Indonesia mencapai cita-citanya sesuai pembukaan UUD 45”, ujar Kris Tjantra.

Di tempat yang sama, Eko Kuntadhi, Ketua Umum Ganjarist menekankan, Ganjarist Muda Indonesia (Garuda) adalah upaya Ganjarist melestarikan dan mengembangkan politik kebangsaan. Garuda, sebagaimana Ganjarist didirikan bukan saja sebagai wadah untuk dukung mendukung calon presiden. Tapi lebih dari itu, bahwa, keseluruhan organ yang Ganjarist dirikan dan gerakkan adalah untuk menjaga Indonesia, menjaga kebhinekaan demi adik-adik kita, demi anak cucu kita.

Baca Juga :  BUM Desa Ekspor ke Singapura, Gus Halim: Desa Butuh Jaringan Pemasaran Produk

“Jabatan presiden, sebagaimana tertulis dalam konstitusi kita, dibatasi masa jabatan. Namun merawat Indonesia dan mempertahankan persatuan adalah politik yang tidak terbatas dengan waktu. Adalah kebetulan, sosok Ganjar Pranowo yang sejalan dengan garis perjuangan Ganjarist. Yaitu perjuangan untuk menjaga Indonesia, yang berbhineka, berdaulat dan berbangsa satu. Indonesia”, terang Eko.

Sebagaimana diketahui, sebelum ini Ganjarist telah memiliki sayap organisasi. Redaksi mencatat ada Semoga (Senang Motoran Ganjarit). Ada Srigan (Srikandi Ganjarist). Ada Gosgan (Goes Sepedaan Ganjarist). Dengan deklarasi Garuda ini, Ganjarist telah memilik empat sayap organisasi dan memiliki lebih dari 400 SatRel (satuan relawan) diseluruh Indonesia sebagai organ dukungan kepada Ganjar Pranowo.

Deklarasi GARUDA ini selain dihadiri perwakilan Sayap Organisasi Ganjarist, juga dihadiri Ketua Dewan Pembina Ganjarist Anthony Putihrai.

 

(Jajang).

Related posts