KOTA SERANG, lensareportase.com -Komandan Korem 064/MY, Brigjen TNI Tatang Subarna, bersama Pj. Gubernur Banten, Al Muktabar, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) terkait sinkronisasi program pengendalian inflasi daerah. Hal itu sebaga upaya mengantisipasi terjadinya inflasi di Indonesia, yang digelar secara virtual, pada Senin (7/11/2022).
Rakor Inflasi yang diikuti dari Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug, Kota Serang, itu tampak hadir pula antara lain, Pj. Gubernur Banten, Al Muktabar, Danrem 064/MY, Brigjen TNI Tatang Subarna, Wakapolda Banten, Brigjen Pol. Drs. Ery Nursatari, Pj. Sekda Banten, M Tranggono, Kasrem 064/MY, Kolonel Inf. Nurkhan, Karoops Polda Banten, Kombes Pol. Dedy Suhartono, Kejati Banten dan Forkopimda Provinsi Banten.
Rapat tersebut dipandu langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, secara Virtual. Acara itu dengan nara sumber Tito Karnavian, bertempat di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri Jakarta Pusat melalui Aplikasi Zoom, yang turut diikuti oleh seluruh Gubernur, Pangdam, Danrem, Bupati dan Walikota se-Indonesia melalui zoom meeting.
Danrem 064/MY, Brigjen TNI Tatang Subarna, mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi dan pengendalian inflasi di Indonesia. “Hari ini Kami bersama pak Gubernur Banten mengikuti Video Conference yang dipimpin langsung Mendagri untuk mendapatkan arahan terkait antisipasi dan pengendalian inflasi di Indonesia,” kata Danrem.
Sementara itu dalam arahannya Mendagri, Tito Karnavian, menjelaskan, banyak negara yang naik turun inflasi seperti, Eropa dan Asia. Dimana ada di angka yang cukup tinggi dan rendah. Artinya, kondisi negara yang terganggu apabila inflasi pada posisi terendah
“Bulan September 2022 lalu, dari angka 5,54%. Alhamdulillah, Indonesia mencapai penurunan menjadi 5,71% atau minus 0,11. Pemerintah pusat berkeyakinan ini kontribusi dari pemerintah daerah untuk bekerja sama-sama. Karena itu, kita terus untuk menjaga,” bebernya.
Harga Sembako, imbuh Tito lagi, harga jasa dan yang lainnya harus tetap kita jaga. Pasalnya, hal ini menyangkut dengan perut rakyat. Sebab, pertumbuhan ekonomi kita dari 5,4 menjadi 5,7 itu cukup bagus.
Tito menambahkan, beberapa kabupaten/kota yang mengalami inflasi sangat rendah mencapai 3,32%. Apabila ini menjadi kendala, maka akan kita bantu. Tentu pembahasan langkah konkret pengendalian inflasi di daerah sebagai tindak lanjut arahan Presiden RI, Joko Widodo, agar terus dilaksanakan di masing-masing Daerah