lensareportase.com, DAMRI hadir meningkatkan mobilitas transportasi di Provinsi paling Barat di Indonesia, Aceh, dengan melayani beberapa rute perintis yang berada di kawasan 3 TP (Terdepan, Terluar, Terpencil, dan Perbatasan).
Plt. Corporate Secretary DAMRI Siti Inda Suri mengatakan bahwa DAMRI terus mendukung layanan angkutan perintis untuk menghubungkan daerah satu dengan lainnya guna menjalankan fungsinya sebagai “agent of development” dalam meningkatkan pengembangan wilayah tersebut.
Adapun rute perintis DAMRI untuk wilayah Aceh adalah sebagai berikut:
1. Cot Ba’u – Iboih. Tarif sebesar Rp4.000,00 dengan jadwal keberangkatan pukul 06.00 sampai pukul 12.45
2. Kota Kuala Simpang – Kota Selamat. Tarif sebesar Rp7.000,00 dengan jadwal keberangkatan pukul 07.30 sampai pukul 16.00
3. Kuta Cane – Muara Situlen. Tarif sebesar Rp2.000,00 dengan jadwal keberangkatan pukul 06.20 sampai pukul 14.30
4. Meulaboh – Alue Peunyaring. Tarif sebesar Rp2.000,00 dengan jadwal keberangkatan pukul 06.30 sampai pukul 13.10
5. Meulaboh – Mugo Rayeuk. Tarif sebesar Rp2.000,00 dengan jadwal keberangkatan pukul 06.30 sampai pukul 14.10
6. Panton Labu – Bantayan. Tarif sebesar Rp1.000,00 dengan jadwal keberangkatan pukul 06.00 sampai pukul 12.45
7. Sinabang – Sibigo. Tarif sebesar Rp15.000,00 dengan jadwal keberangkatan pukul 09.00 sampai pukul 14.00
8. Simpang 4 Kota Fajar – Manggamat. Tarif sebesar Rp3.000,00 dengan jadwal keberangkatan pukul 06.00 sampai pukul 12.45
9. Terminal Tipe B (Bireun) – Peusangan. Tarif sebesar Rp2.000,00 dengan jadwal keberangkatan pukul 06.00 sampai pukul 12.15
10. Terminal Tipe A Langsa – Trom. Tarif sebesar Rp1.000,00 dengan jadwal keberangkatan pukul 06.00 sampai pukul 12.45
Untuk beberapa rute tersebut DAMRI mengoperasikan 10 unit armada bus merek Hino dan Hyundai berkapasitas 24 penumpang yang dipastikan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat wilayah Aceh khususnya di kawasan pedalaman untuk menikmati transportasi darat yang aman, nyaman, dan terjangkau. “Dengan spesifikasi dan kapasitas angkut tersebut kiranya armada ini dapat memperlancar transportasi dan konektivitas di Provinsi Aceh,” tambah Siti Inda Suri.
“Layanan perintis DAMRI di sejumlah wilayah menjadi andalan dan selalu dinantikan. Tidak hanya mendukung konektivitas dan logistik, namun juga menjadi penunjang destinasi pariwisata di Indonesia,” lanjutnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, luas daratan Provinsi Aceh adalah sebesar 57.956,00 kilometer persegi dengan kepadatan penduduk sebanyak 5,27 juta jiwa. Adapun untuk transportasi darat di wilayah Aceh dapat dijangkau dengan bus yang dilengkapi dengan terminal yang berada di setiap kebupaten.
DAMRI akan terus menghadirkan layanan perintis di seluruh pelosok Indonesia guna menjamin kebutuhan masyarakat akan transportasi darat. “Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Kementerian Perhubungan melalui Dinas Perhubungan Provinsi Aceh yang kembali mempercayakan DAMRI untuk mengoperasikan 10 unit armada perintis tersebut. Terlebih pengoperasiannya untuk melayani angkutan perintis di pedalaman Aceh,”
“Transportasi yang berkelanjutan (sustainable transport) menjadi harapan besar DAMRI untuk dapat mewujudkan sistem terbaik dalam Perusahaan, salah satunya dengan menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah maupun BUMN.” tegas Siti Inda Suri.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan DAMRI lainnya dapat diperoleh dengan menghubungi Call Center Halo DAMRI 1500 825, email cs@damri.co.id, atau media sosial (@damriindonesia).