lensareportase.com, Kenakalan remaja adalah segala perbuatan melanggar aturan dalam masyrakat yang dilakukan oleh remaja. Contoh kenakalan remaja, yaitu berkelahi, bolos sekolah, hingga penyalahgunaan narkoba.
Contoh kenakalan remaja
Anda mungkin pernah menonton atau membaca berita mengenai kasus-kasus kenakalan remaja di Indonesia.Ada berbagai contoh kenakalan remaja yang biasa terjadi, mulai dari yang sifatnya tidak membahayakan hingga tindakan kriminal. Beberapa contoh tersebut, di antaranya:
- Berkelahi
- Keluyuran
- Bolos sekolah
- Pergi dari rumah tanpa pamit
- Berkendara tanpa SIM
- Mengambil barang orangtua atau orang lain tanpa izin
- Menonton video porno
- Mabuk-mabukan
- Tawuran
- Balapan liar
- Penyalahgunaan obat-obatan terlarang
- Hubungan seks bebas
- Pencurian
- Pemerkosaan
- Pembunuhan.
Juvenile delinquency dapat menimbulkan dampak negatif, baik bagi dirinya sendiri, keluarga, atau bahkan masyarakat. Dampak yang dirasakan dapat berupa fisik maupun mental, misalnya kecanduan narkoba hingga kepribadian yang menyimpang. Di sisi lain, dampak kenakalan remaja pada keluarga dapat menyebabkan ketidakharmonisan dan terputusnya komunikasi antara anak dan orangtua.Sementara itu, pelanggaran hukum di sekolah bisa menyebabkan anak terkena sanksi hingga dikeluarkan. Misalnya, dampak tawuran pelajar membuat anak dihukum skors selama 2 minggu. Maka dari itu, kenakalan anak sekolah zaman sekarang harus menjadi perhatian khusus.Jika kenakalan remaja berdampak pada kehidupan masyarakat, tentunya pandangan orang-orang terhadap remaja dan keluarganya menjadi buruk.
Penyebab kenakalan remaja
Kenakalan remaja dapat dipicu oleh krisis identitas
Setelah membahas contoh kenakalan remaja, orangtua juga harus memahami penyebabnya. Perilaku kenakalan remaja bisa disebabkan oleh faktor dari dalam remaja itu sendiri (faktor internal) maupun faktor dari luar (faktor eksternal). Berikut adalah penjelasan mengenai kedua faktor tersebut
1. Faktor internal
Penyebab kenakalan remaja yang didorong oleh faktor internal dapat disebabkan oleh:
Krisis identitas
Kenakalan remaja dapat dipicu oleh krisis identitas, di mana mereka mempertanyakan dan mencari jati dirinya sendiri. Namun, kegagalan pencarian jati diri ini menyebabkan remaja melakukan berbagai kenakalan.
Kontrol diri yang lemah
Juvenile delinquency juga dapat terjadi akibat kontrol diri yang lemah, di mana mereka tidak mampu mengendalikan dirinya untuk menghindari perilaku nakal, meskipun sudah mengetahui bahwa hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan.
2. Faktor eksternal
Penyebab kenakalan remaja yang didorong oleh faktor eksternal, yaitu:
Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orangtua
Ketika remaja kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua, anak akan merasa tidak diinginkan. Hal ini bisa membuatnya mencari perhatian atau pelampiasan dengan melakukan kenakalan di sekolah ataupun tempat lainnya. Misalnya, kenakalan pelajar SMA berupa minum-minuman beralkohol, bolos sekolah, atau tawuran.
Minimnya pemahaman tentang agama
Mendapat pemahaman agama yang baik umumnya dapat membantu remaja mengontrol diri dari kenakalan. Oleh sebab itu, jika anak kurang atau tidak memiliki pemahaman tentang agama sama sekali, hal ini bisa mendorongnya melakukan perbuatan yang melanggar norma.
Pengaruh dari lingkungan sekitar
Kenakalan remaja juga dapat didorong oleh lingkungan sekitar. Misalnya, tinggal di kampung prostitusi atau memiliki pergaulan dengan para pengguna narkoba dapat membuat remaja ikut terjerumus ke dalamnya. Selain itu, pergaulan anak zaman sekarang yang membawa pengaruh buruk juga bisa memicu masalah tersebut.Untuk memahami lebih jauh seputar kenakalan remaja, berikut adalah penjelasan mengenai contoh, penyebab, hingga cara mengatasi kenakalan remaja.
Cara mengatasi kenakalan remaja
Luangkan waktu untuk anak
Setelah memahami penyebab dan contoh kenakalan remaja, orangtua tentunya tidak boleh membiarkan perilaku ini. Berikut adalah cara mengatasi kenakalan remaja yang bisa dilakukan:
Menerapkan aturan dan konsekuensi
Dalam cara mengatasi kenakalan remaja masa kini, ajaklah anak berdiskusi mengenai aturan yang Anda terapkan beserta konsekuensinya. Berikan ia pengertian bahwa aturan tersebut dapat melindunginya dari perbuatan yang akan merugikan dirinya sendiri.
Tanyakan apa yang terjadi padanya
Ketika anak melakukan kenakalan, orangtua cenderung akan menghakimi anak. Namun, sebaiknya tanyakan terlebih dahulu pada anak mengenai apa yang terjadi. Hal ini akan membantu Anda memahaminya dan membuatnya merasa diperhatikan.
Luangkan waktu untuk anak
Terkadang, sebagian orangtua tidak memiliki waktu yang cukup untuk anak. Padahal ia membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Jadi, luangkanlah waktu untuk mendengarkannya bercerita dan memberi solusi atau masalah yang dihadapinya.
Hindari bersikap kasar dan mencela anak
Bersikap kasar dan mencela anak hanya akan membuatnya menjauhi Anda, apalagi remaja memiliki perasaan yang lebih mudah tersinggung. Jadi, hindari melakukan hal tersebut dan bicarakan dengan baik-baik apabila terjadi juvenile delinquency.
Berkonsultasi pada psikolog
Jika perbuatan nakal remaja kemungkinan dipicu oleh masalah psikologis, orangtua dapat mengajaknya untuk berkonsultasi dengan psikolog. Dengan begitu, Anda juga akan memahami apa yang terjadi dalam diri anak. Jangan sampai perbuatannya semakin merugikan diri sendiri maupun orang sekitar.
Selain orangtua, guru maupun masyarakat di sekitar juga harus peka terhadap berbagai contoh kenakalan remaja. Nasihati mereka untuk menjauhi perbuatan yang melanggar norma dalam masyarakat sehingga masalah ini bisa diminimalisir.(*)
(SEHATQ)