BUM Desa Ekspor ke Singapura, Gus Halim: Kuncinya Jaga Kualitas dan Kuantitas

“Pengalaman kami, warga desa diminta buat apa saja pasti bisa, tapi juga dibutuhkan jaringan dan offtaker,” katanya.

Kerja sama dengan pihak lain juga bisa berimbas untuk peningkatan kualitas produk, antara lain pengetahuan mengenai peningakatan kualitas produk hingga proses pengemasan.

Gus Halim mengatakan, Kemendes PDTT terus lakukan berbagai strategi untuk percepatan pembangunan ekonomi di desa dengan manfaatkan potensi yang dimiliki.

Di antaranya peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan manajerial dengan menggandeng pihak lain seperti Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Asosiasi Akuntansi Indonesia (AAI), dan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

“Itu semua kami minta bantuan agar pengelolaan dan akuntabilitas BUM Desa bisa dilakukan sebaik-baiknya yang akan pengaruhi seluruh aktivitas termasuk untuk kepentingan lokal maupun luar negeri,” katanya.

Gus Halim menegaskan jika masyarakat desa lebih paham mengenai potensi dan kekayaan alam yang dimilikinya.

“Kami hanya memberikan bantuan peningkatan produk dan jaringan atau offtaker untuk pasar produk itu,” ujarnya.

Turut hadir dalam kegiatan panen kentang itu yakni Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi, Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid, Bupati Bandung Dadang Supriatna serta pejabat tinggi madya dan pratama di lingkungan Kemendes PDTT.

Selain itu hadir juga Forkompimda Kabupaten Bandung, Camat Pangalengan, para kepala desa dan pendamping desa.(*)

Baca Juga :  Bumdes Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi Tingkat Desa

Related posts