lensareportase.com, Makan pedas saat sahur dan buka puasa tidak dianjurkan. Sebab, saluran pencernaan saat berpuasa sangat sensitif dengan makanan pedas. Hal inilah yang bisa menimbulkan gangguan pencernaan sehingga membuat puasa Anda jadi terganggu.
Menu makanan untuk sahur dan berbuka puasa tentu perlu diperhatikan. Jangan sampai makanan yang Anda makan menyebabkan gangguan kesehatan selama berpuasa. Salah satunya makanan yang perlu dihindari adalah makanan pedas. Memang, apa bahaya makan pedas saat sahur dan buka puasa?Bolehkah makan pedas saat sahur dan buka puasa?
Bagi penggemar makanan pedas, sensasi pedas yang berasal dari makanan yang dimakan memang dapat memperkaya cita rasa makanan dan menambah nafsu makan.
Bahkan, sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Appetite membuktikan bahwa kandungan capsaicin pada makanan pedas dapat meningkatkan energi yang dikeluarkan tubuh sehingga membantu mengendalikan berat badan.
Meski demikian, makan pedas saat sahur dan buka puasa justru tidak dianjurkan. Seorang ahli nutrisi di Dubai Health Authority menyarankan agar Anda menghindari makan pedas saat sahur maupun buka puasa.
Pasalnya, saluran pencernaan saat berpuasa sangat sensitif dengan makanan pedas. Hal inilah yang bisa menimbulkan gangguan pencernaan sehingga membuat puasa Anda menjadi terganggu.
Akan tetapi, perlu diketahui bahwa bahaya makan pedas saat buka puasa dan sahur pada satu orang dengan orang lainnya mungkin tidak akan sama. Sebab, hal ini bergantung pada seberapa banyak makanan pedas yang dimakan beserta tingkat sensitivitas pencernaan Anda pada makanan pedas.Apa bahaya makan pedas saat buka puasa dan sahur?
Manfaat makan makanan pedas memang nikmat dan berpotensi meningkatkan nafsu makan. Namun, terlalu banyak makan pedas, terutama saat bulan puasa, dapat berisiko memicu beberapa gangguan kesehatan, seperti:
1. Memicu rasa haus
Makan makanan pedas memicu Anda jadi lebih cepat merasa haus
Makanan pedas bisa membuat Anda merasa haus. Makan pedas saat sahur bisa membuat lidah terasa panas. Akibatnya, Anda jadi ingin minum lebih banyak untuk meredakannya.
Selain itu, kenaikan suhu tubuh setelah makan makanan pedas juga akan meningkat. Kondisi ini ditandai dengan banyaknya jumlah keringat yang dikeluarkan oleh tubuh.
Alhasil, kadar air dalam tubuh akan berkurang dan memungkinkan Anda merasa haus terus-menerus setelahnya.2. Menimbulkan sakit perut
Sakit perut bisa terjadi akibat Anda sering makan pedas saat sahur dan buka puasa
Makan pedas saat buka puasa dan sahur bisa menyebabkan sakit perut atau sensasi rasa panas di dalam perut.
Hal ini sangat mungkin terjadi apabila menu makanan sahur dan berbuka puasa yang dikonsumsi memang sangat pedas.
Di samping itu, ada pula pertanyaan umum mengenai apakah makanan pedas saat puasa bisa memicu maag.
Perlu dipahami, pada orang-orang yang sudah memiliki masalah pencernaan sebelumnya, seperti dispepsia (maag) dan radang usus, gejala penyakit bisa saja kambuh apabila makan makanan yang sangat pedas.
Timbulnya gejala gangguan pencernaan tertentu dapat membuat aktivitas puasa Anda menjadi tidak nyaman.Selain itu, berisiko membuat Anda harus membatalkan puasa karena perlu minum obat. 3. Meningkatkan risiko gastritis
Gastritis adalah peradangan pada bagian dalam dinding lambung. Radang lambung dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, tetapi timbulnya gejala dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk sering makan pedas saat buka puasa.
Kandungan capsaicin yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan iritasi dinding lambung. Wajar saja, mengingat perut Anda berada dalam keadaan kosong setelah seharian berpuasa.
Dinding lambung dapat menipis akibat asam lambung sehingga mengalami peradangan. Lambat laun, luka dapat terbentuk pada dinding lambung dan menyebabkan tukak lambung.4. Memperparah gejala tukak lambung
Gejala tukak lambung bisa semakin parah akibat sering makan pedas
Tukak lambung atau ulkus lambung adalah luka yang muncul di dalam dinding lambung, esofagus bagian bawah atau duodenum (bagian atas usus halus).
Jenis penyakit ini dapat disebabkan oleh peradangan yang ditimbulkan oleh bakteri H.pylori dan pengikisan jaringan yang disebabkan oleh asam lambung.
Selain itu, konsumsi obat-obatan antiradang dalam jangka waktu yang panjang juga menjadi penyebab tukak lambung lainnya.
Makanan pedas memang bukan jadi penyebab timbulnya kondisi tukak lambung. Akan tetapi, gejalanya dapat terpicu atau bertambah parah jika Anda sering makan pedas saat sahur dan buka puasa.5. Sering buang air
Sering makan pedas bisa menyebabkan Anda bolak-balik toilet karena terkena diare
Sering makan pedas saat sahur atau buka puasa juga dapat berisiko menyebabkan Anda buang air besar terus menerus alias diare.
Kandungan capsaicin yang berasal dari lada dan cabai dapat mengiritasi usus kecil sehingga membuat perut terasa mulas dan anus terasa panas terbakar.
Capsaicin juga dapat mengaktifkan reseptor tubuh sehingga menyebabkan makanan bergerak ke usus besar lebih cepat.
Kondisi inilah yang mengakibatkan Anda jadi sering bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air.
Diare saat puasa dapat membuat tubuh Anda kehilangan cairan. Padahal, selama puasa asupan cairan Anda sudah berkurang. Jika diare terus-menerus terjadi, kondisi ini dapat mengakibatkan dehidrasi.
Anda pun jadi tidak maksimal melakukan berbagai aktivitas selama berpuasa karena tubuh merasa lelah dan kekurangan energi.6. Menyebabkan penumpukan gas dan nyeri ulu hati
Salah satu dampak akibat buka puasa makan pedas yang perlu diwaspadai adalah penumpukan gas dan nyeri ulu hati (heartburn).
Dikutip dari Gulf News, lapisan lambung menjadi sensitif setelah berpuasa seharian penuh.
Ketika Anda menelan makanan pedas saat berbuka puasa, lapisan lambung yang masih sensitif setelah berpuasa dapat bereaksi dan berpotensi menyebabkan penumpukan gas serta nyeri ulu hati.
(Sehatq)