MALANG, lensareportase.com – Kopi merupakan salah satu minuman yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain dapat mengusir rasa kantuk, nikmatnya kopi juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung. Penyajian kopi yang nikmat tidak hanya dipengaruhi oleh biji kopi berkualitas tetapi proses penyajiannya juga tidak lepas dari peran penting seorang barista.
Proses penyajian ini memerlukan keahlian khusus, diperlukan seni dan teknik dalam meracik secangkir kopi. Direktorat Pemberdayaan Alternatif Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN RI bersinergi dengan PT PLN Persero dalam kesempatan ini memberikan pelatihan pengembangan wirausaha barista bagi masyarakat perkotaan pada kawasan rawan dan rentan narkoba di Kelurahan Tlogomas, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, pada Selasa (25/10).
Pengembangan wirausaha ini merupakan salah satu program yang dilakukan BNN melalui pendekatan soft power approach dalam upaya perang melawan narkoba. Kota Malang terpilih sebagai tempat pelatihan dikarenakan wilayah ini merupakan salah satu daerah rawan narkoba dengan kategori bahaya.
Kepala BNN Provinsi Jawa Timur Drs. Mohamad Aris Purnomo dalam sambutannya mengatakan bahwa program ini diberikan guna merubah mindset masyarakat di daerah rawan narkoba agar mampu menolak narkoba dan siap menyatakan perang terhadap narkoba dengan bekal ilmu pengetahuan dan cara bekerja yang legal.
“Membangun peran serta masyarakat pada kekuatan ekonomi mandiri dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan terciptanya lingkungan yang bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba”, ujar Kepala BNNP Jatim.
Melalui program life skill ini diharapkan dapat menjadi terobosan untuk memulihkan kawasan yang semula terindikasi rawan dan rentan narkoba menjadi kawasan yang aman serta produktif. Selain itu, pengembangan wirausaha ini dapat memberikan alternatif mata pencaharian masyarakat demi mendapatkan kesejahteraan ekonomi yang lebih baik.
“Kunci keberhasilan suatu program adalah dapat mengubah kebiasaan masyarakat di daerah rawan narkoba menjadi produktif sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga”, tutup Mohamad Aris Purnomo.(*)