lensareportase.com, Bintitan merupakan infeksi pada kelopak mata yang ditandai dengan munculnya benjolan merah berisi nanah yang menyakitkan. Bintitan pada anak terlihat seperti jerawat atau bisul karena memiliki bintik keputihan atau kekuningan.
Hordeolum, istilah medis untuk bintitan, dapat muncul pada bagian atas, bawah, dalam, luar, maupun tepi kelopak mata anak. Selain menimbulkan rasa sakit, mata bintitan pada anak menyebabkan bengkak, akibat infeksi. Bakteri disebut-sebut sebagai penyebabnya.
Penyebab bintitan pada anak
Bintitan pada anak disebabkan oleh infeksi, akibat kelenjar minyak yang tersumbat di kelopak mata. Kelopak mata memiliki banyak kelenjar minyak yang membantu menjaga mata tetap lembap.Kelenjar ini dapat tersumbat oleh sel kulit mati dan bakteri. Akibatnya, minyak menumpuk di kelenjar dan tak bisa keluar.Oleh sebab itu, muncul benjolan di kelopak mata atas atau bawah, yang menjadi merah dan bengkak karena infeksi. Tak hanya itu, mata bintitan pada anak juga dapat menyebabkan mata terasa nyeri dan berair secara tiba-tiba.Bakteri staphylococcus aureus merupakan bakteri penyebab bintitan pada anak. Bakteri tersebut sering berada di dalam hidung.Jika menyentuh lendir dari hidungnya, lalu menyentuh area mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, maka anak dapat mengalami infeksi bakteri staphylococcus ke kelopak mata.
Faktor risiko bintitan pada anak
Menggosok mata tanpa mencuci tangan bisa memicu bintitan
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mata bintitan pada anak, yaitu:
1. Menyentuh mata tanpa mencuci mata terlebih dulu
Tangan dapat menjadi sumber berbagai kuman dan bakteri. Jika anak menyentuh mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, maka ia berisiko lebih tinggi terkena bintitan. Kuman dan bakteri dapat berpindah dari tangan ke mata anak.
2. Kurangnya nutrisi dan waktu tidur
Bintitan lebih sering terjadi pada anak yang kondisi kesehatannya melemah. Jika anak kurang tidur dan tidak memiliki cukup nutrisi maka, sistem kekebalan tubuhnya dapat menurun sehingga meningkatkan risiko bintitan pada mata anak.Oleh karena itu, berilah anak Anda vitamin, dan pastikan waktu tidurnya mencukupi.
3. Memakai lensa kontak
Jika anak yang sudah remaja menggunakan lensa kontak, maka Anda harus berhati-hati. Pastikan bahwa kontak lensa bersih. Begitu pula dengan tangan yang digunakan untuk memakaikan lensa kontak tersebut.Ketika lensa kontak dipasangkan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, maka kuman dan bakteri dapat berpindah ke mata anak. Akibatnya, mata anak bintitan yang terasa tidak nyaman.
4. Membiarkan riasan mata semalaman
Jika anak harus memakai riasan mata, maka Anda mesti memperhatikan hal tersebut. Jangan sampai anak menggunakan riasan mata yang sudah lama atau kedaluwarsa, karena bisa mengandung banyak bakteri.Selain itu, jangan biarkan riasan matanya bertahan semalaman, karena dapat menyebabkan infeksi, sehingga berisiko bintitan pada anak. Anda harus membersihkan riasan mata anak hingga tuntas.
Gejala mata bintitan pada anak
Bintitan ditandai dengan benjolan kemerahan di kelopak mata
Bintitan dapat menyebabkan peradangan, nyeri, dan kemerahan yang bervariasi, bukan hanya pada kelopak mata, tapi juga jaringan pipi di sekitarnya. Biasanya, bintitan hanya muncul pada satu kelopak mata.Akibatnya, pembengkakan akan terlihat jelas pada salah satu mata anak Anda. Akan tetapi, bintitan juga dapat muncul pada kedua kelopak mata secara bersamaan.Berikut gejala bintitan pada anak yang bisa orangtua perhatikan:
1. Benjolan kemerahan di kelopak mata
Ini merupakan tanda paling umum dari bintitan. Saat anak mengalami bintitan, maka tanda yang paling pertama terlihat yaitu benjolan kemerahan pada kelopak matanya. Benjolan tersebut biasanya berisi nanah yang akan keluar setelah beberapa hari.
2. Pembengkakan di kelopak mata
Setelah muncul benjolan kemerahan, biasanya terjadi pembengkakan pada kelopak mata anak. Pembengkakan dapat membuat mata anak terasa tidak nyaman.
3. Nyeri di sekitar kelopak mata
Benjolan dan bengkak yang terjadi, membuat sekitar kelopak mata menjadi nyeri. Saat nyeri terjadi, tentu anak Anda akan merasa kesakitan dan mungkin menangis. Rasa nyeri dapat menyebabkan anak menjadi rewel.
4. Sekitar kelopak mata berkerak
Saat bintitan, sekitar kelopak mata anak akan berkerak atau bersisik. Hal tersebut menandakan infeksi yang terjadi pada kelopak mata anak. Anda harus memberitahu anak untuk tidak menggosok kelopak matanya, untuk menghindari rasa sakit yang parah.
5. Mata berair
Ketika bintitan terjadi, maka anak bisa mengalami mata berair. Sebab, kondisi mata yang merah, bengkak, dan gatal, akan memicu keluarnya air mata.
Berapa lama bintitan pada anak akan sembuh?
Bintitan tentu dapat membuat anak rewel, karena merasakan sesuatu yang mengganjal di mata. Tak perlu panik berlebihan. Sebab bintitan dapat hilang dengan sendirinya, saat nanah yang ada di dalam bintitan sudah mengalir keluar.Biasanya, penyakit ini akan sembuh dengan sendirinya dalam rentang waktu 2-7 hari lamanya. Namun, memang sebaiknya Anda tetap mengobati bintitan pada anak sesegera mungkin untuk mempercepat proses penyembuhannya dan mencegah timbulnya infeksi lainnya. Selain itu, jangan biarkan anak Anda menggosok atau menggaruk mata, karena hanya akan menyebabkan bintitan menjadi parah. Walaupun bukanlah suatu kondisi yang serius, jika kondisi anak menjadi seperti berikut ini, maka Anda harus segera memeriksakannya ke dokter:
- Bintitan pada anak tidak kunjung sembuh setelah lebih dari beberapa hari.
- Kemerahan,dan bengkak semakin meluas ke luar kelopak mata, bahkan ke bagian wajah yang lain, seperti pipi.
- Mata anak terasa nyeri, dan sakit yang hebat.
- Bintitan disertai dengan sakit kepala, demam, atau kehilangan nafsu makan.
- Nanah terus mengalir keluar.
- Penglihatan anak mengalami gangguan.
Dokter akan melakukan pemeriksaan dan menentukan obat bintitan pada anak yang tepat agar kondisinya segera pulih.
Cara mengobati bintitan pada anak
Oleskan salep bintitan sesuai anjuran dokter
Cara mengobati bintitan pada anak dapat dilakukan dengan mudah di rumah. Kompres hangat pada area mata anak dapat meringankan rasa sakit dan bengkak, serta membantu mengeluarkan nanah bintitan. Berikut adalah langkah-langkah sederhana yang bisa orangtua coba:
- Gunakan kain yang bersih dan lembut, lalu celupkan ke air yang hangat (jangan terlalu panas ataupun dingin).
- Letakkan kain tersebut di atas bintil anak selama 15 menit. Lakukanlah hal tersebut beberapa kali setiap hari, agar bintitan anak Anda cepat sembuh.
- Selain menggunakan kompres kain, Anda juga bisa mengompres bintitan anak dengan kantong teh hangat. Teh hitam membantu mengurangi pembengkakan dan memiliki sifat antibakteri.
- Kompreskan kantong teh hangat ke mata anak sekitar 5-10 menit, dan lakukan sebanyak dua kali sehari.
- Jangan lupa pula untuk membersihkan area sekitar bintitan agar bebas dari kerak.
- Ingatkan anak untuk tidak memencet atau menggosok bintitannya.
- Pastikan anak mencuci tangan secara teratur agar bakteri penyebab bintitan tidak menyebar ke area lain.
- Jika anak merasakan nyeri akibat bintitan, berilah obat penghilang rasa sakit, seperti paracetamol atau ibuprofen untuk meredakannya.
- Apabila cara sebelumnya tidak membuahkan hasil, oleskanlah salep mata bintitan untuk anak secara merata. Salep bintitan pada anak dapat diresepkan oleh dokter agar bintitan cepat mengering.
Dengan melakukan berbagai hal tersebut, mata bintitan pada anak bisa berangsur membaik dan hilang. Terkadang, bintitan dapat memicu infeksi serius yang disebut selulitis. Infeksi bakteri pada kulit dan lapisan yang ada di bawahnya ini bisa menyebar dan berbahaya.
Cara mencegah bintitan pada anak
Selalu ada pepatah yang mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengetahui langkah pencegahan yang dapat dilakukan agar anak tidak mudah terkena bintitan. Berikut cara mencegah bintitan pada anak.
- Bersihkan kelopak mata setiap hari dengan sampo khusus yang aman untuk mata anak
- Membersihkan semua kotoran dan riasan sebelum tidur
- Hindari menyentuh mata tanpa mencuci tangan
- Jangan terlalu sering menggosok mata
- Jangan pernah berbagi handuk dengan orang lain yang mengalami bintitan
- Mencuci tangan secara teratur.
Cara tersebut diketahui dapat mencegah penularan bintitan pada anak. Jadi, jika si kecil mempraktekannya, kemungkinan anak untuk mengalami kondisi tersebut akan menurun dan Anda tidak perlu khawatir lagi.(*)
(Sehatq)