Beredar Voice Not WA Group Kepala Desa Di Sukabumi Memarahi ketua RT Karna Tak Sejalan dalam BerPolitik

Lensareportase.com-Sukabumi
Pasca pemilihan umum 2024 pilpres dan pileg, kades Di Sukabumi memberikan voice not di Whatsapp group bansos yang di dalam nya ada para ketua RT dan RW yang memberikan ucapan bahwa para ketua Rt yang tidak memilih anggota dewan adalah orang sakit. ( ka para ketua RT nu teu milih Dewan nu di dukung ku urang garelo ) dalam bahasa sunda. Ucapan tersebut dalam bentuk voice not yang dikirim kepala desa pada kamis malam tanggal 15 pukul 19: 59 wib. Di pesan messenger Whatsapp group ketua RT Se Desa Sukamanis.

Selang berapa hari kemudian Voice not tersebut beredar di masyarakat dan sampai ke ranah media, namun saat di konfirmasi kepala desa menampik bahwa itu bukan mengajak memilih karna di lakukan pasca pemilihan.

Ade Irawan Yang Biasa di sapa Atow selaku kepala Desa mengatakan bahwa itu bukan ajakan mencoblos dewan melainkan guyonan pasca pemilu dan saat mengirim voice not tersebut disaksikan warga lain di kantor desa pada kamis malam.

“Kalo itu sih pak, bukan mengajak para ketua RT untuk mencoblos salah satu dewan, itu kan di lakukan voice not tersebut setelah pencoblosan, jadi saya bukan mengajak untuk memilih, cuman terkait voice not yang beredar, saya guyonan saja, mereka sudah pada tau karakter saya,” kata Kades.

“Tapi sekali lagi dengan rendah hati saya atas nama pribadi meminta maaf kepada warga Desa Sukamanis, juga khusus para ketua RT, terkait hal ini sekali lagi kami minta maaf jiga telah menimbulkan kegaduhan, dan dengan mereka tidak ada masalah kami tetep masih komunikasi” terangnya. Sabtu (17/02/24).

Heru Ketua RT 11. /03. Kp Cisarua, saat di konfirmasi terkait isu Kades memberikan Voice not di Whatsapp group, dirinya mengatakan bahwa Karakter kades itu emang suka Guyon dan tidak ada masalah baginya.

Baca Juga :  Belum Juga Dapat Bantuan RTLH, Yayasan Rumah Sosial Indonesia Bedah Rumah Milik Pasutri Tuna Netra Di Desa Buni Wangi Geger Bitung

“Iyah benar ada Voice not bahwa kami selaku Ketua RT yang tidak ikut memilih calon yang ia coblos di bilang ( teu eling ) sakit, tapi itu mah hanya becanda dan itu wa nya dua hari sesudah pencoblosan. Ga ada tekanan atau di arahkan kami disuruh nyoblos,” ujar Heru.

Hal senada di sampaikan Jafar. Ketua RT 34/08 kampung kebon kawung Desa Sukamanis di kediamannya.

“Ya kalo terkait bahasa pak kades di Voice not wa group RT, itu memang benar pak, tapi emang pak kades kan suka becanda hereuy pak, meski saya juga beda pilihan, tidak ada masalah dengan saya para RT, emang gitu pak,” tambahnya.

Dengan kejadian tersebut kades di tuntut untuk santun dalam berbicara apa lagi selaku pejabat pemerintah di tingkat Desa.
As/smi.

Related posts