Lanjut Yunifar, guna merespon kondisi banjir yang sering terjadi pihak BPBD Kabupaten Ketapang menyiagakan personel untuk memonitor setiap wilayah yang rawan banjir dengan berkoordinasi bersama perangkat kecamatan. Selain itu, jika air mulai naik kembali BPBD Kabupaten Ketapang melakukan penanganan dengan cara penguraian cepat menggunakan mesin sambil memantau debit air di kawasan sungai.
“Saat ini memang masih berstatus tanggap darurat sejak 24 November sampai tanggal 11 Desember besok, jadi kami sampai saat ini meski banjir sudah surut kami tetap bersiaga dan memonitor debit air di sungai. Nanti di tanggal 11 kami akan koordinasi dengan BMKG dan pemda jika memang didasari prediksi BMKG masih tinggi (curah hujan) kita akan perpanjang masa tanggap darurat,” terang Yunifar.
Pendistribusian Bantuan Logistik
Yunfiar mengatakan, menyusul telah surutnya banjir yang merendam, BPBD Kabupaten Ketapang akan kembali melanjutkan pendsitribusian bantuan yang sempat tertunda. Bantuan tersebut akan dibagikan kepada warga terdampak di 27 desa. Total bantuan yang dibagikan dari BPBD mencakup beras sebanyak 60 ton, 1.600 mi instan , dan sarden 369 kaleng dengan berat tujuh ton.
“Kami hari ini akan menuntaskan bantuan logistik yang sempat terputus karena memang kami tidak bisa menerobos banjir kemarin, perlu waktu dan personel. Sebagian bantuan kita drop di kantor kecamatan dan akan dibantu oleh pihak kecamatan, brimob, dan kodim menggunakan enam armada mobil dan perahu,” ungkap Yunifar. (*)