Kelima, kolaborasi dan berkomunikasi dengan orang tua siswa, dan keenam, mengintegrasikan P5 dalam kurikulum pembelajaran. “Contohnya, menggunakan video untuk pembelajaran, kemudian mengajak siswa berkunjung ke museum sebagai media pembelajaran,” ungkap Afrizal.
Hadir membuka secara resmi, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya yang mengapresiasi penyelenggaraan Festival Mitra Daerah dalam Pendampingan Kebijakan Merdeka Belajar. Menurut Iti, kebijakan Merdeka Belajar ini sangat strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menciptakan kemerdekaan kepada para pelajar dalam mengembangkan minat dan bakatnya.
“Konsep pendidikan sekarang adalah Merdeka Belajar. Jadi melibatkan seluruh elemen masyarakat yang terlibat dalam dunia pendidikan untuk mendorong minat dan bakat anak-anak kita, generasi-generasi pelajar,” ujar Bupati Lebak.
Iti meyakini, dengan kolaborasi yang dibangun bersama-sama oleh semua pemangku kepentingan dapat mewujudkan Pelajar Pancasila yang cinta kepada tanah air, mengedepankan wawasan kebangsaan, dan menjaga toleransi. “Jadi berikan ruang yang seluas-luasnya bagi anak kita untuk mengenyam pendidikan sesuai dengan yang diminatinya. Jadi tidak ada diskriminasi, tetapi berikan ruang yang seluas-luasnya tanpa membedakan satu dengan yang lainnya,” tuturnya.
Festival Mitra Daerah dalam Pendampingan Kebijakan Merdeka Belajar ini dihadiri oleh puluhan pemangku kepentingan di bidang pendidikan se-Provinsi Banten antara lain para kepala dinas, guru pada jenjang pendidikan SD dan SMP, para siswa, perwakilan orang tua dari perkumpulan komite sekolah, serta organisasi terkait.