Lebak, 21 Juni 2023 – Sebagai upaya mempermudah satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Banten menyelenggarakan Festival Mitra Daerah dalam Pendampingan Kebijakan Merdeka Belajar, pada 21 s.d. 23 Juni 2023. Mitra daerah yang terlibat pada festival ini adalah Yayasan Bhakti Barito, Taman Mini Indonesia Indah, Museum Batik Indonesia, Museum Listrik dan Energi Baru, dan Museum Penerangan Republik Indonesia.
Kepala BPMP Provinsi Banten, Afrizal Sihotang menyampaikan penyelenggaraan festival ini bertujuan untuk menyebarluaskan peran mitra daerah yang dapat digandeng satuan pendidikan dalam menjalankan kebijakan Merdeka Belajar, salah satunya Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). “Kami ingin menjalin sinergitas antar pemangku kepentingan dalam pelaksanaan Kebijakan Merdeka Belajar sehingga satuan pendidikan khususnya jenjang SD dan SMP se-Provinsi Banten dapat melaksanakan kebijakan Merdeka Belajar,” tutur Afrizal saat dihubungi dalam pembukaan festival di kantor BPMP Lebak, Banten, pada Rabu (21/6).
Saat pembukaan festival, BPMP Provinsi Banten juga meluncurkan modul Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang disusun bersama mitra daerah. P5 merupakan kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan standar kompeteni lulusan.
“Tujuan muatan dan kegiatan pembelajaran proyek ini tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler, namun satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan P5,” ungkap Afrizal.
Dalam kesempatan ini, Afrizal juga menyampaikan kunci sukses implementasi Kurikulum Merdeka untuk P5. Pertama, kepemimpinan yang kuat dan berkomitmen tinggi. Kedua, pengembangan kurikulum yang relevan. Ketiga, menggunakan metode pembelajaran yang inovatif. Keempat, mengembangkan profesionalisme guru.