10 Akibat Kurang Tidur pada Tubuh yang Perlu Diwaspadai

lensareportase.com,Seseorang dalam usia produktif memerlukan tidur selama 7 sampai 9 jam dalam sehari. Namun, jika kebutuhan tidur tak terpenuhi maka bisa menimbulkan masalah. Akibat kurang tidur yang dapat terjadi, yaitu otak mudah lelah dan meningkatnya risiko obesitas.

Kurang tidur bisa membuat Anda bangun di pagi hari dengan rasa lemas, lelah, dan menguap sepanjang hari. Akan tetapi, akibat kurang tidur tidak hanya itu saja. Simak berbagai penyebab dan efek kurang tidur serta cara mencegahnya dalam artikel berikut ini.

Penyebab kurang tidur

Tidur merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Lama tidur yang dibutuhkan tiap orang berbeda-beda. Hal ini dapat ditentukan berdasarkan usia.Menurut National Sleep Foundation, seseorang dalam usia produktif memerlukan waktu tidur 7-9 jam tiap malam. Pada anak, durasi tidur yang diperlukan lebih lama, yakni selama 10-11 jam tiap malam hari.Jika seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan tidur tersebut, atau bahkan jam tidur yang didapatkan jauh dari angka ideal, maka ia mengalami kondisi kurang tidur.

Akibat kurang tidur bagi kesehatan
Stres bisa menjadi penyebab kurang tidur yang kerap dialami

Ciri-ciri kurang tidur bisa ditandai dengan rasa lemas, lelah, hingga menguap atau mengantuk sepanjang hari.Adapun berbagai penyebab kurang tidur selengkapnya adalah sebagai berikut.

  • Begadang merupakan kebiasaan buruk yang membuat Anda jadi kurang tidur. Kondisi ini dapat terjadi karena harus menyelesaikan deadline pekerjaan kantor, bekerja shift malam, belajar untuk ujian esok hari, hingga keasyikan menonton film dan main media sosial.
  • Konsumsi kafein atau stimulan lainnya. Penyebab kurang tidur ini dapat membuat Anda tetap terjaga semalaman. Selain kopi atau minuman berkafein lainnya, rokok dan alkohol juga merupakan stimulan yang menjadi penyebab waktu tidur Anda terganggu.
  • Stres. Stres mungkin menjadi penyebab kurang tidur yang kerap dialami. Alih-alih beristirahat, Anda jadi lebih sibuk memikirkan berbagai macam hal yang membuat Anda tetap terjaga.
  • Gangguan tidur. Gangguan tidur bisa menjadi penyebab kurang tidur yang Anda alami. Akibatnya, Anda jadi terjaga sepanjang malam. Beberapa masalah tidur yang dimaksud, yakni insomnia, narkolepsisleep apnea, dan restless leg syndrome.
  • Usia. Orang-orang di atas usia 65 tahun biasanya mengalami sulit tidur karena penyakit yang diderita atau konsumsi obat-obatan rutin tertentu.
  • Penyakit yang diderita. Beberapa orang mungkin mengalami penurunan kualitas tidur akibat menderita kondisi medis tertentu. Misalnya, depresi, nyeri sendi kronis, kanker, stroke, atau penyakit Alzheimer. Kondisi ini dapat mengganggu kualitas tidur.

Efek kurang tidur terus-menerus yang perlu diwaspadai

Manfaat tidur yang cukup dapat membantu otak untuk terlibat dalam sejumlah aktivitas yang diperlukan dalam meningkatkan kualitas hidup.Nah, akibat kurang tidur bagi kesehatan tentu akan memengaruhi kemampuan kognitif, tampilan wajah, kehidupan seksual, berat badan, hingga lainnya.Untuk lebih jelasnya, berikut adalah berbagai efek kurang tidur bagi kesehatan yang perlu diwaspadai.

Baca Juga :  Penyebab Sakit Tulang Belakang

1. Sulit konsentrasi

Sulit konsentrasi akibat kurang tidur
Konsentrasi saat kerja jadi terganggu karena kurang tidur

Salah satu efek kurang tidur yang umum Anda alami adalah sulit konsentrasi. Waktu tidur yang cukup ternyata berperan penting dalam proses belajar dan berpikir.Jika Anda sering kurang tidur maka kemampuan kognitif bisa mengalami kerusakan seiring berjalannya waktu.Hal tersebut termasuk tingkat kewaspadaan, konsentrasi, nalar, serta kemampuan memecahkan masalah.

2. Mudah lupa

Selain sulit berkonsentrasi, akibat kurang tidur juga membuat Anda lebih mudah lupa. Bahkan, ciri-ciri kurang tidur ini sudah dilakukan studi oleh para peneliti dari Amerika Serikat dan Perancis yang membuktikan, efek kurang tidur dapat menyebabkan pikun atau sering lupa.Waktu tidur yang kurang membuat kemampuan otak dalam mengolah dan menyimpan ingatan atau hal-hal yang telah dipelajari dan dialami sepanjang hari menjadi terganggu.Anda juga menjadi sulit untuk mencerna dan mengolah informasi serta memfokuskan diri untuk melakukan sesuatu pada hari-hari selanjutnya.

3. Berat badan meningkat

Berat badan meningkat juga merupakan efek kurang tidur yang perlu Anda waspadai. Hal ini mungkin dikaitkan oleh durasi tidur dan perubahan metabolisme tubuh.Pada orang dewasa, tidur sekitar 4 jam per hari bisa meningkatkan rasa lapar dan nafsu makan, terutama pada makanan tinggi karbohidrat yang padat kalori. Kondisi ini ternyata juga terjadi pada anak-anak dan remaja.Hal ini juga dibuktikan dalam hasil penelitian lampau yang menunjukkan, orang yang tidurnya kurang dari 6 jam per hari cenderung mengalami obesitas dibandingkan orang yang tidur 7-9 jam tiap malam.

Efek kurang tidur membuat berat badan naik
Berat badan meningkat akibat kurang tidur

Pada penelitian terbaru pada PLOS Medicine disebutkan, tidur berdampak pada 2 jenis hormon, yakni leptin dan ghrelin, yang berfungsi mengatur rasa lapar dan kenyang pada tubuh.Saat tidur, kadar leptin dalam tubuh akan menurun sehingga merangsang sinyal kenyang ke otak.Jika waktu tidur berkurang, otak akan mengurangi kadar hormon leptin dan meningkatkan ghrelin, yakni hormon yang merangsang sinyal lapar ke otak.Nah, perubahan hormon tersebut bisa membuat Anda ingin ngemil atau makan berlebihan di malam hari.Akibat kurang tidur ini juga menyebabkan Anda merasa terlalu lelah untuk berolahraga. Seiring waktu, kurangnya olahraga dapat membuat Anda bertambah gemuk karena tidak adanya kalori tubuh yang dibakar.

4. Gairah seksual menurun

Para ahli percaya, kurang tidur menyebabkan penurunan libido sekaligus mengurangi keinginan untuk berhubungan seksual.Hal tersebut mungkin dapat terjadi akibat rasa kantuk dan energi yang terkuras akibat kurang tidur di malam hari. Tak hanya pada pria, efek samping begadang ini juga bisa dialami wanita.Bagi pria yang menderita sleep apnea, kondisi ini dapat memengaruhi kadar hormon testosteron dalam tubuh.

Baca Juga :  Menjabarkan Pentingnya Peran Ayah untuk Anak

5. Gampang sakit

Kurang tidur dapat menyebabkan mudah sakit
Anda jadi lebih rentan terserang berbagai penyakit bila kurang tidur

Memiliki waktu tidur cukup membuat sistem imun tubuh dapat bekerja maksimal dengan memproduksi sitokin, yakni senyawa kimia yang dapat membantu melawan bakteri dan virus dalam tubuh.Bahkan, beberapa jenis sitokin tertentu mampu meningkatkan sistem imun tubuh agar lebih efektif dalam melawan penyakit.Nah, efek kurang tidur dapat membuat sistem kekebalan tidak bisa bekerja secara maksimal dalam melawan virus atau bakteri penyebab penyakit. Akibatnya, Anda akan lebih mudah terserang berbagai macam penyakit.Bila dibiarkan terus menerus, bahaya kurang tidur bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti diabetes melitus dan penyakit jantung.

6. Peningkatan risiko penyakit jantung dan kardiovaskular

Kurang tidur karena sering begadang terus-menerus ternyata dapat berdampak buruk pada organ jantung. Pasalnya, bahaya kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal European Journal of Preventive Cardiology mengemukakan, orang yang mengidap insomnia berisiko menderita serangan jantung hingga stroke.Maka dari itu, Anda perlu istirahat yang cukup karena tidur penting dalam menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Hal ini baik pula dalam menjaga tekanan darah, kadar gula, dan masalah peradangan.

7. Memicu timbulnya penyakit serius

Penyakit jantung bisa muncul akibat kurang tidur
Penyakit jantung jadi salah satu efek kurang tidur kronis

Efek kurang tidur bisa menyebabkan risiko munculnya penyakit serius. Beberapa penyakit kronis yang mungkin muncul, antara lain:

Agar terhindar dari penyakit mengerikan di atas, sebaiknya perbaiki pola tidur Anda.

8. Rentan mengalami kecelakaan

Efek kurang tidur tidak hanya mengurangi produktivitas dan konsentrasi Anda, melainkan juga rentan mengalami kecelakaan. Akibatnya, risiko kecelakaan di jalanan bisa saja terjadi, termasuk mengantuk saat berkendara.Mengutip dari Web MD, kurangnya jam dan kualitas tidur bisa menyebabkan kecelakaan dan cedera saat bekerja.Oleh sebab itu, jangan anggap sepele jam tidur Anda yang tidak tercukupi dengan baik.

9. Peningkatan risiko penyakit mental

Risiko mental meningkat sebagai bahaya kurang tidur
Perubahan suasana hati kerap terjadi karena kurang tidur

Bahaya kurang tidur juga bisa memengaruhi suasana hati (mood) yang Anda miliki sepanjang hari. Anda akan mudah mengalami perubahan mood (mood swing) dan menjadi kurang sabar.Keadaan yang lebih emosional ini dapat berdampak besar ketika Anda harus mengambil keputusan penting atau bekerja. Apabila masalah ini menjadi kronis, masalah lain seperti gangguan halusinasi dapat muncul.Sedangkan, risiko gangguan mental lain yang dapat terjadi akibat kurang tidur, yaitu perilaku impulsif, kecemasan, depresi, paranoia, hingga keinginan bunuh diri.

10. Munculnya masalah pada kulit wajah

Akibat kurang tidur ternyata tidak hanya memberi efek pada kesehatan tubuh Anda. Lebih dari itu, ada sejumlah efek kurang tidur pada wajah yang sebaiknya perlu diwaspadai.Jika Anda kurang tidur, kulit akan kehilangan elastisitas dan kekenyalannya. Ini termasuk area kulit bawah mata. Alhasil, muncul mata panda sebagai ciri-ciri mata kurang tidur.Kondisi kurang tidur menyebabkan kulit tampak lebih pucat. Hal ini membuat lingkaran hitam di sekitar mata tampak semakin menonjol. Area mata Anda mungkin juga akan terlihat seperti membengkak.

Efek kurang tidur pada wajah adalah jerawat
Wajah berjerawat bisa jadi karena pola tidur yang kurang tepat

Selain akibat kurang tidur bagi mata, menurut studi yang dimuat dalam jurnal Acta Dermato Venereologica, masalah jerawat juga bisa muncul akibat waktu tidur yang tidak cukup.Jumlah hormon kortisol yang terlalu tinggi menyebabkan tubuh rentan terhadap peradangan serta tidak dapat melawan sistem kekebalan tubuh.Jika sudah demikian, risiko Anda mengalami kondisi medis tertentu dan masalah pada kulit, seperti jerawat pada akan tumbuh semakin banyak.Bila waktu tidur Anda terganggu, tubuh pun tidak dapat membentuk kolagen dalam jumlah yang cukup. Ini artinya, kulit bisa kendur dan muncul lebih banyak kerutan sebagai efek begadang bagi wajah.

Agar terhindar dari kondisi kurang tidur, Anda bisa melakukan berbagai langkah berikut ini.

1. Biasakan tidur tepat waktu

Tidur dan bangun tepat waktu agar tidak kurang tidur
Pastikan untuk selalu tidur cukup tiap hari, yakni 7-9 jam

Membiasakan tidur dan bangun tepat waktu secara teratur bisa membuat Anda terhindar dari masalah kurang tidur. Untuk itu, pastikan Anda selalu tidur cukup tiap harinya.Meski awalnya terasa sulit untuk menjalani jadwal tidur ini, perlahan Anda tentu akan terbiasa untuk menjalaninya.

2. Pandai atur waktu bekerja dan bersosialisasi

Pada dasarnya, Anda boleh bekerja dan bercengkerama dengan teman atau anggota keluarga di malam hari.Akan tetapi, pastikan Anda tidak lupa waktu agar tidak menjadi penyebab kurang tidur. Paling tidak, jika sudah memasuki jam tidur, pastikan untuk segera beristirahat.

3. Lakukan rutinitas sebelum tidur

cara agar terhindar dari kondisi kurang tidur
Rutin sikat gigi sebelum tidur bisa rutin dilakukan

Melakukan rutinitas sebelum tidur membuat tubuh jadi terbiasa untuk tidur cepat setelah melakukan berbagai aktivitas.Anda bisa melakukan rutinitas apa pun berdasarkan kegemaran, seperti membaca buku, peregangan tubuh, mengenakan pakaian yang nyaman, mendengarkan lagu, menggosok gigi, atau menggunakan skincare malam hari.

4. Hindari bermain gadget sebelum tidur

Walaupun melakukan rutinitas sebelum tidur berdasarkan kegemaran, upayakan untuk menghindari bermain gadget sebelum tidur. Pasalnya, hal ini dapat berpotensi membuat Anda terus terjaga semalaman.Seorang ahli merekomendasikan untuk menghindari penggunaan gadget paling tidak 1 jam sebelum waktu tidur di malam hari.

Ada berbagai akibat kurang tidur bagi kesehatan yang perlu diwaspadai. Untuk itu, usahakan untuk memenuhi kebutuhan tidur minimal 7 jam tiap harinya.

Jika ada gangguan tidur yang membuat Anda terjaga semalaman, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.(*)

(Sumber: Sehatq)

Related posts